[Daftar isi] |
Pada bulan September, Jeffrey A Sayer selaku Direktur Jenderal dan Dennis Dykstra selaku Deputi Direktur Jenderal Bidang Penelitian berada di Ort-Gmunden, Austria, berada di antara sekitar 80 orang pakar kehutanan terkemuka serta wakil-wakil dari berbagai negara di seluruh dunia untuk mengadakan pertemuan yang bertujuan mengidentifikasikan isu-isu yang mendesak dan memerlukan penanganan serius dibidang pengelolaan hutan serta mengusulkan suatu solusi untuk lebih memperbanyak kerjasama penelitian dan upaya tukar menukar informasi yang lebih baik. Pertemuan ICRIS (Experts Consultation on Research and Information System for Forestry) ini muncul dengan semakin diakuinya akan pentingnya penelitian dalam rangka memberikan informasi pada proses dan konvensi antar lembaga pemerintahan yang berkaitan dengan hutan. Permohonan konsultasi tentang hal tersebut di atas muncul dalam salah satu sidang IFF (Intergovernmental Forum on Forest) berlangsung pada tahun 1997. Pertemuan ini dikelola oleh CIFOR bekerjasama dengan UN-FAO, IUFRO (International Union of Forest Research Organization) dan pemerintah Austria dan Indonesia. Diantara rekomendasi akhir para panelis menyebutkan bahwa forum global atau lembaga-lembaga sepadan lainnya yang mampu mempersatukan para pembuat kebijakan, lembaga donor, lembaga penelitian kehutanan, ilmuwan dan pihak lainnya akan didirikan dalam rangka memprakarsai kegiatan penelitian kehutanan, terutama untuk memobilisasi sumberdaya yang lebih baik serta mampu mencapai sasaran prioritas yang diharapkan. Juga disarankan agar IFF dapat mencontoh CGIAR organisasi induk CIFOR sebagai model induk kelembagaan. Para peserta ICRIS juga menekankan perlunya suatu mekanisme untuk memperkokoh kerjasama penelitian dan keterkaitan ilmu tentang kebijakan, terutama di dalam konteks atau kerangka gagasan global seperti contohnya IFF. Seperti apa yang diharapkan, bahwa Global Forest Information Service yang diusulkan akan menyediakan akses informasi tentang hutan antar para pembuat kebijakan, manajer hutan, lembaga non pemerintah atau LSM, kelompok-kelompok masyarakat dan masyarakat dalam skala luas. Dalam perkembangan rekomendasinya, panel ICRIS mengutarakan tentang semakin banyaknya bukti yang menunjukan bahwa bimbingan atau bantuan pengembangan yang diberikan dalam bentuk pembangunan kapasitas penelitian nasional lebih memberikan manfaat jangka panjang kepada negara penerima batuan dibandingkan dengan bentuk-bentuk bantuan lainnya. Berdasarkan temuan ini, akan lebih dianjurkan adanya suatu prakarsa yang berupaya mendorong suatu negara untuk memperkokoh kapasitasnya dalam menyelesaikan permasalahannya sendiri yang berkaitan dengan hutan dibanding memberikan mereka solusi siap pakai yang disodorkan oleh misi penasehat maupun proyek bantuan.
|