[CIFOR Homepage]

[List of Publications]

[Annual Report]

[Daftar isi laporan tahunan 1998]

 

SEJARAH DAN MISI CIFOR


Didirikan pada tahun 1993, Center for International Forestry Research (CIFOR) mempunyai misi agar ilmu pengetahuan dapat digunakan sebagai dasar ilmiah dalam proses pengambilan keputusan penting yang mempengaruhi pola pengelolaan hutan tropika di seluruh dunia dan masyakat yang tergantung pada keberadaan hutan.


 

Saat ini CIFOR merasa beruntung mempunyai sejumlah tenaga peneliti yang berdedikasi tinggi, melakukan kerjasama penelitian secara luas yang tersebar di seluruh dunia, mempublikasikan sejumlah temuan penting serta suara yang berpengaruh kuat dalam berbagai isu global menyangkut masalah pengelolaan dan konservasi hutan tropis dunia untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.

Lahirnya CIFOR berawal dari meningkatnya kepedulian terhadap laju deforestasi serta akibatnya terhadap kondisi sosial/ekonomi masyarakat dan lingkungannya. Isu ini timbul pada saat pertemuan "Earth Summit" di Rio serta pada beberapa dialog internasional lainnya. Selanjutnya pada tahun 1993 CGIAR mendirikan CIFOR sebagai pusat penelitian yang ke–16. CGIAR ini dibentuk oleh organisasi sektor swasta dan masyarakat dengan tujuan untuk memperbaiki sistem pemanfaatan sumberdaya alam dan bidang pertanian tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan, serta upaya dalam rangka menanggulangi bahaya kelaparan dan kemiskinan yang umumnya melanda masyarakat negara berkembang. Keberadaan CIFOR dirasa penting mengingat kebutuhan dasar dan kesejahteraan jutaan orang di penjuru dunia sangat tergantung pada sumberdaya hutan, dilain pihak keberadaan hutan terancam oleh kegiatan konversi lahan untuk pertanian.

Terjadinya perubahan paradigma di bidang kehutanan selama lebih dari dua dasawarsa ini merupakan mandat CIFOR dimana saat ini sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa hutan seharusnya tidak hanya dikelola untuk produksi kayu (timber management) melainkan menankan pula aspek keseimbangan serta pemanfaatan fungsi ganda (multi purpose forest management) sehingga dalam skala luas dapat mencerminkan nilai sosial dan mampu memenuhi permintaan masyarakat di segala sektor.

Menggabungkan kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan merupakan tantangan bagi pejabat pemerintah, pembuat kebijakan dan manajer sumberdaya yang harus membuat keputusan operasional serta kebijakan pengaturan pemanfaatan hutan jangka panjang. Untuk menjawab tantangan ini mereka sangat membutuhkan ilmu pengetahuan dan analisa yang praktis. Karena itu, kegiatan penelitian CIFOR terutama ditekankan pada penerapan hasil temuan tepat guna yang secara umum dapat digunakan di berbagai kondisi dan situasi. Disamping itu, CIFOR berupaya untuk mempererat kerjasama dengan lembaga penelitian lainnya dalam rangka memperkuat dan meningkatkan kemampuan tenaga peneliti lokal di negara-negara berkembang sehingga perhatian mereka terhadap berbagai masalah yang berkaitan dengan kehutanan baik di tingkat daerah maupun nasional dapat berlangsung.

Tujuan program penelitian CIFOR dalam skala luas adalah untuk memperoleh ilmu-pengetahuan yang utuh dan jelas tentang ekologi hutan dan pemanfaatannya, serta hubungan diantara keduanya. Kegiatan penelitian utama yang dilakukan saat ini yaitu kajian tentang penyebab utama deforestasi; perbaikan praktek silvikultur dan produktifitas; metoda penilaian keanekaragaman hayati dan kondisi hutan lainnya, dan penilaian pengembangan kearah pengelolaan hutan secara lestari; pendekatan inovatif terhadap pengelolaan hutan secara tradisional; alternatif pilihan untuk pengembangan pedesaan yang ramah lingkungan; model baru dan alat bantu dalam analisa sistem hutan; dan penilaian terhadap beragam barang dan jasa hutan.

Kegiatan tersebut diatas serta tujuan lainnya disetujui pada tahun 1998, ketika panel independen selesai melaksanakan kajian eksternal tahap pertama program penelitian CIFOR. Tim pemeriksa melontarkan pujiannya terhadap visi dan keberhasilan yang dicapai pada masa lima tahun pertamanya, serta kemajuan yang sangat baik di semua bidang kegiatan. Kesimpulan yang dimuat pada laporan akhir menyatakan bahwa CIFOR berhasil meraih reputasi yang patut dibanggakan dalam waktu yang relatif singkat dan memperoleh kedudukan penting dalam peran sertanya di berbagai dialog internasional menyangkut nasib hutan di seluruh dunia.

Program penelitian CIFOR dikelompokkan dalam beberapa kategori proyek unggulan, meskipun demikian dengan metoda pendekatan multi-disiplin yang diterapkan maka banyak kegiatan yang dilakukan secara terpadu. Sedangkan dalam laporan ini hanya disebutkan beberapa program pilihan, dengan maksud untuk memberikan gambaran singkat tentang luas cakupan kegiatan dan dampak kegiatan CIFOR secara keseluruhan.

Dengan kesinambungan dukungan serta keahlian yang diberikan oleh lembaga mitra kerja pada saat ini dan yang akan datang maka CIFOR akan terus berupaya untuk memberikan sumbangan yang berharga untuk menjaga kelestarian hutan tropika di dunia disamping menjamin kelangsungan hidup masyarakat di sekitar hutan.

 


Sebuah hunian di kawasan tropis.


Bogor yang merupakan salah satu pusat penelitian pertanian dan hortikultur di Indonesia saat ini menjadi pusat kegiatan operasional CIFOR. Pada bulan Pebruari 1997, CIFOR menempati komplek perkantoran barunya diatas lahan hutan seluas 10 hektar yang merupakan sumbangan dari pemerintah Indonesia.

Dengan proporsi luasan hutan hujan dunia yang ada saat ini, Indonesia merupakan tempat yang ideal bagi CIFOR. Disamping itu Menteri Kehutanan dan Perkebunan Indonesia sangat mendukung kegiatan penelitian CIFOR diantaranya dengan mengadakan kerjasama penelitian di beberapa tempat di Indonesia. Pada tahun 1995, pemerintah Indonesia mengalokasikan kawasan hutan primer seluas 300,000 hektar di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, untuk dimanfaatkan sebagai lokasi kegiatan penelitian jangka panjang untuk mengembangkan model praktek pengelolaan hutan dalam rangka mendukung pemanfaatan hutan tropis secara lestari.

Tenaga peneliti Internasional CIFOR berkantor pusat di Bogor dan banyak melakukan kegiatan penelitian yang tersebar diseluruh dunia bersama dengan negara mitranya sehingga membentuk apa yang dinamakan "centre without walls". Di kantor pusat ini CIFOR banyak menerima kunjungan ilmuwan tamu dari berbagai negara dan seringkali menjadi tuan rumah bagi sejumlah konferensi dan workshop dalam rangka penyebarluasan teknik dan hasil temuan penelitiannya.

Saat ini, CIFOR yang didukung oleh 130 orang tenaga termasuk 60 orang tenaga peneliti internationalnya menerapkan pendekatan multi-disiplin dalam kegiatan penelitian ilmiah dan pengelolaan hutan, mencakup keahlian di bidang ekonomi, anthropologi, ilmu sosial dan genetik serta ekologi hutan, silvikultur dan tenaga pengolah data. Dana tahunan yang berhasil dihimpun saat ini telah meningkat menjadi 11 juta USD dengan kegiatan penelitian yang tersebar di 36 negara.