[Daftar isi]

[Alat yang sesuai digunakan dalam pengelolaan hutan]

 

ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI


 

Dewasa ini, penelitian tentang keanekaragaman hayati telah beralih jauh dari kegiatan survey inventarisasi sejak para ilmuwan dan manajer hutan menyadari besarnya biaya serta ketidak-praktisan pendekatan tersebut. Sebaliknya, perhatian lebih banyak dialihkan untuk mendapatkan teknik yang mampu menduga keberadaan suatu jenis, tipe habitat dan dampak genetik yang diperoleh melalui data lingkungan berdasarkan Geographic Information System (GIS).

CIFOR berupaya mengembangkan dan memperbaharui sejumlah alat temuan barunya untuk membantu penelitian keanekaragaman hayati serta analisanya. Kesemuanya ini termasuk metoda survey secara cepat, molecular marker (penandaan molekul), perangkat lunak komputer, penerapan terbaru teknik GIS dan penginderaan jarak jauh, serta Kriteria dan Indikator untuk mengukur tingkat keanekaragaman hayati.

Salah satu hasil dari upaya tersebut diatas yaitu DOMAIN, sebuah paket perangkat lunak menggunakan Window 95 yang digunakan untuk memetakan penyebaran flora dan fauna. Pengguna dapat membuat model status keanekaragaman hayati dengan jalan menghubungkannya dengan data GIS serta informasi dasar lainnya.

POPGENE, sebuah program komputer untuk analisis genetik yang dikembangkan sebahagian oleh CIFOR, sudah digunakan secara luas di seluruh duinia untuk melakukan analisa data pohon, tanaman pertanian, ikan dan satwaliar.

Di dalam sistem temuan baru lainnya, para ilmuwan CIFOR berusaha untuk mengembangkan suatu kerangka kerja yang lebih bermanfaat untuk mengukur respon tumbuhan terhadap perubahan iklim dan lingkungan. Konsep utama yang digunakan dikenal sebagai Plant Functional Attributes (PFAs)- yang pada dasarnya merupakan susunan beberapa tipe karakter yang saling berinteraksi untuk mempengaruhi berbagai aspek penampakan luar tumbuhan, seperti daya responnya terhadap fotosintesa dan kontrol jaringan pembuluh keseimbangan unsur hara. Jika selesai, maka sistim ini diharapkan mampu digunakan untuk memanipulasi data yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati untuk keperluan pemetaan dan perbandingan secara global.

Saat ini, pengujian tahap kedua sedang dilakukan terhadap program yang menggunakan Window 95, dikenal dengan PFAPro, yang dirancang untuk membantu pengumpulan, penyimpanan dan analisa data dari survey lapangan keanekaragaman hayati. Teknik ini sudah digunakan di beberapa program pelatihan di seluruh dunia yang dikoordinir oleh CIFOR dan ICRAF sebagai bagian dari program CGIAR yaitu Alternative to Slash and Burns (ASB Program). Paket dalam bentuk multi bahasa saat ini sedang dikembangkan.