Pepohonan: Pahlawan Hijau dari Krisis Tiga Serangkai

Pepohonan, hutan, dan bentang alam agroforestri berperan aktif mengatasi perubahan iklim, keanekaragaman hayati, dan penggurunan

Nexus Hijau yang Abadi

Pada KTT Bumi pertama di Rio tahun 1992, PBB membentuk Konvensi Kerangka Kerja tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), Konvensi untuk Memerangi Penggurunan (UNCCD), dan Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD). Tiga puluh dua tahun kemudian, kita semakin memahami keterhubungan antara tantangan-tantangan ini, dengan pepohonan dan hutan tetap sebagai potensi pemecah permasalahan.

Pepohonan secara langsung mengurangi perubahan iklim dan membantu kita beradaptasi terhadap dampaknya. Pepohonan menyediakan rumah bagi cadangan besar keanekaragaman hayati global, termasuk sumber daya penting bagi pola makan dan mata pencaharian masyarakat pedesaan. Selain itu, pepohonan menjadi solusi berbasis alam yang sangat efektif dalam mencegah dan membalikkan penggurunan.

CIFOR–ICRAF memanfaatkan kekuatan pepohonan, hutan, dan bentang alam agroforestri untuk mengatasi tantangan global yang paling mendesak ini. Kami berkomitmen memastikan pepohonan sebagai sentral solusi yang kami kembangkan dan promosikan di setiap pertemuan puncak tahun 2024. Kami berharap Anda bergabung dan berpartisipasi Bersama kami.

CIFOR-ICRAF di UNFCCC COP29Pohon, hutan & iklim
CIFOR-ICRAF di UNCCD COP16Menahan gurun pasir
Kompetisi Foto 2024

Keanekaragaman
hayati, Iklim, dan
Restorasi