WEBINAR SERIES
Pendanaan Berkelanjutan Kawasan Konservasi di Indonesia: tantangan dan peluang tata kelola, implementasi, dan rekomendasi kebijakan | Tanggal 10, 12, 17, 19 November 2020
TOPIK 2: Model pendanaan berkelanjutan berbasis perdagangan karbon, studi kasus: TN Kerinci Seblat dan KPH pada kawasan penyangga
Kamis, 12 November 2020 | Pukul 08.30 - 12.00 WIB
Pendanaan berkelanjutan (sustainable financing) bagi kawasan konservasi diperlukan untuk penguatan tata kelola kawasan konservasi yang lebih efektif dan efisien sehingga kawasan konservasi dapat dikelola secara berkelanjutan.
Pada tahun 2020, Kementerian PPN/Bappenas dibantu oleh World Agroforestry telah melakukan kajian lanjutan untuk mengimplementasikan pendanaan berkelanjutan bagi kawasan konservasi, dengan salah studi kasus di TN Kerinci Seblat.
Kajian tersebut merupakan bagian dari Proyek Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation (EPASS) dan Transforming Effectiveness of Biodiversity Conservation in Priority Sumatran Landscape (TIGER).
Sebagai bagian penutup kegiatan kajian pendanaan berkelanjutan tersebut, Kementerian PPN/Bappenas bersama World Agroforestry melaksanakan rangkaian konsultasi publik pada tanggal 10, 12, 17, dan 19 November 2020.
Bagian ini merupakan sesi kedua dari konsultasi publik Kementerian PPN/Bappenas dan World Agroforestry, dengan topik pembahasan berjudul “Model pendanaan berkelanjutan berbasis perdagangan karbon†. Sesi ini akan membahas mengenai Potensi Pengembangan Model Bisnis Perdagangan Karbon bagi Kawasan Konservasi, dengan Studi Kasus TN Kerinci Seblat dan Kesatuan Pengelola Hutan pada Kawasan Penyangganya.
Anda juga akan memiliki kesempatan untuk mendiskusikan kajian ini secara langsung selama sesi Tanya Jawab (Q&A).
Registrasi Zoom: bit.ly/PendanaanBerkelanjutan_Registrasi
Fasilitas e-certificate akan kami sediakan bagi peserta yang melakukan registrasi di setiap Topik acara webinar series ini.
