Pentingnya keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem sudah diketahui secara umum, tetapi pemahaman maknanya dan penerapan tindakan peduli lingkungan masih perlu ditingkatkan. Hal ini juga disadari oleh Dinas Pendidikan dan para guru di Kabupaten Kapuas Hulu, yang disampaikan antara lain dalam serangkaian Lokakarya Multipihak Pengelolaan Daerah Tangkapan Air Danau Sentarum (DTA-DS) di Putussibau. Sejalan dengan hal tersebut, para tetua adat juga mengemukakan mengenai pentingnya penyampaian kearifan lokal dan tradisi kepada anak-anak dan pemuda. Untuk itu, kami menulis buku panduan ini dengan tujuan agar dimanfaatkan sebagai bahan penyusunan materi belajar mengajar di sekolah-sekolah. Bahasa, penjelasan dan contoh yang digunakan merupakan perpaduan dari pengetahuan ilmiah dan lokal.
Buku ini merupakan cetakan pertama dan dirancang untuk memudahkan pemahaman mengenai pentingnya keanekaragaman hayati, faktor-faktor penyebab penurunan keanekaragaman hayati, bagaimana kita semua dapat berperan menjaga dan menyelamatkan keanekaragaman hayati, dan pengembangan Citizen Science. Di beberapa bagian, diberikan contoh-contoh kegiatan untuk siswa. Diharapkan, pengguna buku ini bisa mengembangkannya, sesuai di lokasi masing-masing.
Download:
DOI:
https://doi.org/10.17528/cifor/008808Altmetric score:
Dimensions Citation Count:
Publication year
2023
Authors
Yuliani, E.L.; Heri, V.; Bakara, D.O.; Sammy, J.; Ariesta, D.L.
Language
Indonesian
Keywords
biodiversity conservation, landscape conservation, education, indigenous people, rural community
Geographic
Indonesia