CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Pembiayaan bagi petani kecil di sektor kelapa sawit: Analisis kesenjangan antara skema kredit yang tersedia dan pembiayaan yang dihadapi petani kecil

Export citation

Pesan Kunci

  • Petani kecil membutuhkan pembiayaan yang signifikan untuk membangun, memelihara, dan meremajakan kebun kelapa kelapa sawit mereka dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas tandan buah segar (TBS) yang dihasilkan.
  • Petani kecil memiliki sumber pendanaan yang terbatas dalam mengusahakan kebun kelapa sawit mereka.
  • Terdapat kesenjangan yang signifikan terkait jumlah maupun aksesibilitas, antara kebutuhan dana pinjaman petani kecil kelapa sawit dengan pasokan dana pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya.
  • Sebagian besar pinjaman yang disetujui untuk petani kecil hanya dapat digunakan sebagai modal kerja dan tidak dapat untuk menutupi biaya peremajaan. Jangka waktu pinjaman yang tersedia juga menimbulkan permasalahan tersendiri mengingat gestation period yang cukup lama pada komoditas kelapa sawit.
  • Credit maturity gap (kesenjangan tenggat waktu dalam pinjaman) juga terjadi pada sebagian besar skema pembiayaan, mengingat jadwal pembayaran yang dimulai segera setelah kredit dicairkan. Beberapa skema pembiayaan menunggu pembayaran pertama hingga musim panen, dengan demikian tenggat waktu pinjaman disesuaikan dengan jangka waktu tersebut.
  • Kesenjangan terkait pembagian risiko terjadi ketika para petani membayar nilai pinjaman, karena setiap perubahan pada biaya produksi dan harga minyak sawit cenderung dibebankan kepada produsen.
  • Kesenjangan juga terjadi pada aspek legalitas. Ketiadaan dokumentasi kepemilikan lahan yang legal, menyebabkan petani kesulitan memberikan agunan untuk mengakses pinjaman dari bank.
  • Kesenjangan-kesenjangan tersebut merupakan faktor penghambat bagi petani kecil untuk mengakses kredit yang bersumber dari pembiayaan formal. Kondisi ini pada gilirannya akan membuka peluang masuknya pembiayaan yang bersumber dari kredit informal dengan suku bunga yang lebih tinggi.
  • Guna meningkatkan akses petani kecil pada komoditas kelapa sawit terhadap pembiayaan formal, semua kesenjangan yang disebutkan di atas harus segera diatasi.

Download:

DOI:
https://doi.org/10.17528/cifor/006885
Altmetric score:
Dimensions Citation Count:

    Publication year

    2018

    Authors

    Sahara; Haryadi; Kusumowardhani, N.

    Language

    Indonesian

    Keywords

    oil palms, finance, sustainable development, policy

    Geographic

    Indonesia

Related publications