A ciência precisa de canais de comunicação claros para cortar o ruído, para que a pesquisa tenha algum impacto. O CIFOR-ICRAF é tão apaixonado por compartilhar nosso conhecimento quanto por gerá-lo.
Découvrez les évènements passés et à venir dans le monde entier et en ligne, qu’ils soient organisés par le CIFOR-ICRAF ou auxquels participent nos chercheurs.
Jelajahi acara-acara mendatang dan yang telah lalu di lintas global dan daring, baik itu diselenggarakan oleh CIFOR-ICRAF atau dihadiri para peneliti kami.
Pour que la recherche ait un impact, la science a besoin de canaux de communication clairs pour aller droit au but. CIFOR-ICRAF est aussi passionné par le partage de ses connaissances que par leur production.
Para que la investigación pueda generar algún impacto, los conocimientos científicos requieren de canales de comunicación claros. En CIFOR-ICRAF, compartir nuestros conocimientos nos apasiona tanto como generarlos.
Ilmu pengetahuan membutuhkan saluran komunikasi yang jelas untuk mencapai tujuan, jika ingin dampaknya terlihat. CIFOR-ICRAF sangat bersemangat untuk berbagi pengetahuan sembari menghasilkan pengetahuan itu sendiri.
CIFOR–ICRAF achieves science-driven impact. We conduct innovative research, strengthen
partners’ capacity and actively engage in dialogue with all stakeholders, bringing the latest insights on
forests, trees, landscapes and people to global decision making.
CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.
Explore our knowledge
Browse CIFOR–ICRAF’s published research in a wide range of formats, all of which are available for free online.
Science needs clear communication channels to cut through the noise, if research is to have any impact. CIFOR-ICRAF is as passionate about sharing our knowledge as we are in generating it.
CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests,
landscapes, people and the planet.
We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and
restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short,
improving people’s lives.
Infobrief ini memberikan gambaran awal tentang 17 proyek percontohan REDD+ yang dikembangkan di Indonesia pada pertengahan tahun 2009. Terdapat variasi yang tinggi dalam pelaksanaan dan uji coba proyek percontohan REDD+ yang dilakukan oleh para pemrakarsa. Tiga dimensi utama yang bermanfaat untuk mengelompokkan proyek-proyek percontohan tersebut adalah: 1) tingkat perencanaan tata ruang dan heterogenitas dari klasifikasi hutan, 2) strategi untuk menyelesaikan klaim jangka panjang terhadap karbon, dan 3) faktor pendorong dan penyebab utama deforestasi dan degradasi. Lazimnya, model konsesi dalam contoh proyek percontohan REDD+ ini dijelaskan berdasarkan kesesuaiannya dengan tata kawasan tenurial yang berlaku saat ini dan dengan prasyarat untuk menunjukkan kepemilikan karbon jangka panjang yang terjamin sebagai syarat untuk menjual kredit di pasar karbon sukarela. Proyek-proyek percontohan REDD+ yang menerapkan model konsesi berisiko meneruskan bias dan hambatan terhadap sistem konsesi yang ada saat ini, termasuk fokus pada hutan produksi dan kecenderungan untuk tidak melibatkan petani kecil dalam keputusan-keputusan tentang pengelolaan. Menanggapi adanya ketidaksetaraan dan ketidakefisienan dari tata kawasan tenurial yang berlaku saat ini membutuhkan reformasi kebijakan yang lebih luas dan tindakan berskala lebih besar daripada apa yang mungkin dapat dicapai oleh proyek percontohan individu. Tingginya biaya-biaya transaksi menghambat pengembangan proyek percontohan yang bermitra langsung dengan para petani kecil dalam mengurangi emisi. Berbagai model dan strategi baru harus dikembangkan untuk mengurangi biaya-biaya transaksi ini, contohnya dengan menyatukan atau menggabungkan inisiatifinisiatif kecil menjadi kegiatan yang lebih besar. Penelitian lebih lanjut diperlukan, baik untuk menilai dampak dari berbagai tipe proyek percontohan yang berbeda maupun untuk memperbaharui klasifikasi ini agar lebih dapat merefleksikan pesatnya pertambahan jumlah proyek percontohan REDD+ dan cepatnya perubahan kerangka kerja kelembagaan maupun peraturan untuk REDD+ di Indonesia.
This website uses cookies so that we can provide you with the best website
experience. By clicking “I Accept” you acknowledge the use of cookies and to our Privacy Notice (CIFOR-ICRAF) and our Terms of Use (CIFOR and ICRAF).