CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Sistem Informasi Geografis Untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam. Buku 1 Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Menggunakan ILWIS Open Source

Export citation

Dalam sebuah bentang lahan yang didominasi oleh areal pedesaan, perencanaan tata ruang merupakan hal yang sangat krusial bagi tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Tata letak kawasan hutan, wanatani maupun pertanian dan penggunaan lahan lainnya perlu memperhatikan fungsi lingkungan dan penghidupan, dalam konteks infrastruktur, faktor pendukung, dan struktur sosio- ekonomi dan budaya masyarakat. Untuk itu, proses perencanaan parapihak merupakan sebuah wadah yang ideal untuk berdiskusi dan bernegosiasi tentang pengelolaan bersama. Peranan pemerintah kabupaten dalam memfasilitasi keterlibatan aktif para pihak tersebut adalah sangat menentukan mengingat posisi strategisnya sebagai badan formal pembuat perencanaan dan kebijakan dan posisi teknisnya sebagai pusat data dan informasi yang terkait sekaligus implementer. Dalam konteks ini, diperlukan adanya suatu sistem basis data yang memadai, meliputi: pengetahuan lokal maupun formal mengenai SHQJKLGXSDQPDV\DUDNDWIXQJVLELRÀVLNGDQVXPEHUGD\DPDQXVLD Data-data seperti kesesuaian lahan, iklim, pemukiman, populasi, pasar, jalan, penunjukan kawasan, penggunaan lahan saat ini dan kecenderungan perubahannya, serta kebijakan dan visi pembangunan daerah merupakan data penunjang yang sangat diperlukan dalam proses perencanaan. Pengetahuan lokal maupun formal bisa memberikan berbagai pilihan dalam mencapai tujuan. Wanatani atau sistem pertanian terpadu dengan pepohonan sebagai elemen pentingnya merupakan sebuah sistem yang dipandang sebagai salah satu opsi yang baik dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Selain dari peranan pentingnya dalam memberikan jasa lingkungan seperti perlindungan daerah aliran sungai, penyimpanan karbon, dan pemeliharaan keanekaragaman hayati, sistem wanatani juga memberikan kontribusi penting dalam penghidupan masyarakat pedesaan di Aceh Barat pada khususnya dan Nangroe Aceh Darussalam pada umumnya

Related publications