CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Seri Agroforestri dan Kehutanan di Sulawesi: Strategi mata pencaharian dan dinamika sistem penggunaan lahan di Gorontalo [Agroforestry and Forestry in Sulawesi series: Livelihood strategies and land use system dynamics in Gorontalo]

Export citation

Proyek Agroforestry and Forestry in Sulawesi: Linking Knowledge with Action (Proyek AgFor Sulawesi) dikembangkan untuk diimplementasikan di tiga provinsi di Sulawesi, Indonesia (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo) dari 2011 hingga 2016 dengan tujuan meningkatkan sistem mata pencaharian agroforestri dan kehutanan masyarakat pedesaan. Survei dasar ini dilakukan untuk mendukung proyek AgFor Sulawesi. Tujuan utama survei dasar ini adalah mempelajari karakteristik umum mata pencaharian masyarakat di Gorontalo, sistem pertanian setempat, sistem penggunaan lahan berdasarkan perspektif masyarakat. Penilaian dinamika penggunaan lahan, sistem pertanian, dan strategi mata pencaharian di dua kabupaten di Gorontalo dianggap penting untuk mendesain fase proyek selanjutnya. Dua unit analisis digunakan dalam studi dasar mata pencaharian, yaitu tingkat masyarakat dan rumah tangga. Hasil diskusi kelompok menunjukan dinamika penggunaan lahan dan strategi mata pencaharian masyarakat di semua tipologi desa ini memiliki keragaman masing-masing. Ladang jagung dan sayuran, serta pola tanam berbasis agroforestri pada tanaman perkebunan seperti kelapa, kakao, dan cengkeh mendominasi penggunaan lahan di semua tipologi desa tersebut. Strategi mata pencaharian utama masyarakatnya didominasi oleh jagung, sayuran, dan hasil kebun agroforestri. Analisa informasi tingkat rumah tangga menunjukan bahwa jumlah anggota rumah tangga laki-laki dan perempuan di desa-desa dalam semua tipologi relatif sama, kepala rumah tangga mayoritas berasal dari suku Gorontalo. Tingkat pendidikan pada Tipologi 4, terutama di Desa Modelidu, adalah yang terendah dibandingkan dengan responden lain. Sedangkan tingkat pendidikan pada tipologitipologi lain relatif sama, dengan tingkat pendidikan perempuan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Status kepemilikan lahan pada semua tipologi adalah relatif sama, lahan dimiliki suami dan istri secara bersama, pada sebagian lainnya suami adalah pihak yang memiliki tanggung jawab paling besar. Lokasi lahan yang digarap umumnya berlokasi di lahan pribadi dalam desa (Tipologi 1, Tipologi 4 dan Tipologi 5). Sebagian lainnya menggarap lebih banyak lahan di hutan lindung dan hutan produksi (Tipologi 2 dan Tipologi 3). Analisa tingkat rumah tangga juga menunjukkan rata-rata pendapatan total per tahun per rumah tangga pada Tipologi 1 lebih rendah dibandingkan dengan tipologi-tipologi lain. Sumber pendapatan utama untuk petani di semua desa juga berbeda-beda: Tipologi 1 bersumber dari hasil jagung dan upah pertanian; Tipologi 2 dari upah bukan pertanian dan jagung; Tipologi 3 dari jagung, cabai dan upah pertanian; Tipologi 4 dari kebun agroforestri; dan Tipologi 5 dari kelapa dan upah non pertanian. Sumber pendapatan dari pertanian (58-88%) lebih tinggi dibanding dari non pertanian (12-42%) di semua tipologi desa. Pendapatan per kapita petani pada Tipologi 1 lebih rendah dibanding tipologi lainnya. Petani pada Tipologi 1 termasuk paling miskin dibandingkan dengan petani pada tipologi lainnya. Sementara itu petani pada Tipologi 4 adalah termasuk yang paling kaya dibandingkan dengan petani pada tipologi lainnya. Pendapatan per kapita per hari petani pada Tipologi 4 hampir dua kali lipat dibanding petani pada tipologi lainnya.

DOI:
https://doi.org/10.5716/WP16158.PDF
Altmetric score:
Dimensions Citation Count:

Related publications