Prinsip-prinsip Desain dan Manajemen untuk Masyarakat dan Lingkungan
Pertanian konvensional adalah sangat produktif. Tetapi produktivitas tinggi harus dibayar dengan biaya: tanah yang habis atau terkikis, aliran air yang tercemar atau mengering, dan sistem pangan yang menghasilkan 20–40% emisi gas rumah kaca. Banyak orang sekarang setuju bahwa kita sangat perlu mengubah sistem pangan, termasuk pertanian. Agroforestri, sebagai pendekatan berbasis alam untuk produksi dan penggunaan lahan, akan memainkan peran penting dalam transformasi ini. Agroforestri bukanlah hal baru. Petani telah mempraktikkannya selama ribuan tahun, dan para ilmuwan telah mengakuinya sejak tahun 1970-an sebagai bentuk pertanian dan penggunaan lahan yang produktif dan berkelanjutan secara ekologis. Tapi sekarang agroforestri tiba-tiba menjadi pusat perhatian. Ini dipromosikan sebagai strategi penggunaan lahan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim dan adaptasi perubahan iklim, konservasi keanekaragaman hayati, pertanian berkelanjutan, dan tujuan lainnya. Banyak organisasi merekomendasikan atau menggunakannya sebagai alat untuk memulihkan ekosistem–tidak hanya ekosistem pertanian, tetapi juga lanskap hutan.
Meskipun tidak memulihkan segalanya, agroforestri memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada semua tujuan yang disebutkan di atas. Namun, agroforestri bukan hanya soal menambahkan pohon ke lahan pertanian. Untuk mewujudkan potensinya, para praktisi perlu memahami prinsip-prinsipnya. Agroforestri: Sebuah Pengantar adalah panduan untuk prinsip dan konsep agroforestri – dan bagaimana menggunakannya secara efektif.
Also available in other languages:
- English: Agroforestry: A primer
- Spanish: Agroforestería: Una Guía
- Tagalog: Agroforestry: Panimulang Aklat
DOI:
https://doi.org/10.5716/cifor-icraf/BK.33144Altmetric score:
Dimensions Citation Count:
Publication year
2023
Authors
Language
Indonesian
Keywords
agroforestry, agroforestry systems, sustainable agriculture, land use, conservation, land rehabilitation, landscape conservation