CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Pengaruh Perbedaan Teknik Konservasi Tanah terhadap Limpasan Permukaan, Erosi dan Produksi Kentang (Solanum Tuberosum L.) di Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo

Export citation

Penggunaan lahan miring untuk usaha tani yang intensif dapat menimbulkan erosi pada saat musim hujan. Erosi dapat menyebabkan terjadinya pengangkutan bahan organik dan unsur hara, serta kerusakan struktur tanah. Lahan dengan kelerengan yang curam di Kecamatan Kejajar yang terletak di Pegunungan Dieng, mayoritas digunakan untuk budidaya tanaman kentang yang intensif. Penggunaan lahan yang intensif tersebut menyebabkan erosi meningkat. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk masalah diatas adalah perubahan konservasi tanah dari konservasi tanah searah lereng menjadi searah kontur. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan besar limpasan permukaan, erosi, produksi kentang dan keuntungan yang diperoleh pada budidaya kentang dengan teknik konservasi tanah searah lereng dan teknik konservasi tanah searah kontur. Hipotesis penelitian ini adalah limpasan permukaan, erosi, produksi kentang dan keuntungan materi pada budidaya kentang dengan teknik konservasi searah kontur lebih kecil dibandingkan dengan teknik konservasi tanah searah lereng.Penelitian dilakukan dengan plot percobaan lapang dengan 2 perlakuan yaitu searah lereng dan searah kontur, yang masing - masing perlakuan terdiri atas 2 kali ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : 1) Limpasan permukaan dan erosi pada perlakuan searah lereng 98,16 mm dan 6,10 ton/ha, sedangkan pada perlakuan searah kontur 64,88 mm dan 4,98 ton/ha. Perubahan teknik konservasi pada budidaya kentang dari searah lereng menjadi searah kontur mampu mengurangi limpasan permukaan 33,9 % dan erosi 18,4 %. 2) Perubahan teknik konservasi pada budidaya kentang dari searah lereng menjadi searah kontur menyebabkan berkurangnya populasi sebanyak 133 tanaman dan produksi kentang sebesar 5,88 ton/ha, walaupun apabila dilihat dari produksi per tanamannya hampir sama yaitu 0,23 kg/tanaman pada perlakuan searah lereng dan 0,31 kg/tanaman pada perlakuan searah kontur. 3) Dalam jangka panjang budidaya kentang dengan teknik konservasi searah kontur mampu menekan laju erosi lebih besar bila dibandingkan dengan teknik konservasi searah lereng. 4) Apabila teknik konservasi searah lereng (saat ini) diubah menjadi teknik konservasi searah kontur, maka petani dapat mengurangi limpasan permukaan dan erosi pada iahannnya, dan disisi lain keuntungan petani akan berkurang Rp. 26.325.000 per hektarnya.
    Publication year

    2011

    Authors

    Sari I T

    Language

    Indonesian

    Geographic

    Indonesia

Related publications