CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Pengaruh jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) dan rambutan (Nephelium lappaceum Linn.) terhadap jenis serangga hama pada sistem agroforestri coklat (Theobroma cacao Linn.) di kawasan Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya

Export citation

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) dan rambutan (Nephelium lappaceum Linn.) terhadap jenis serangga hama pads sistem agroforestri coklat (Theobroma cacao Linn.) di Kabupaten Pidie yaitu Kecamatan Mila, Kecamatan Glumpang Tiga, dan Kecamatan Padang Tiji. Kabupaten Pidie Jaya yaitu Kecamatan Bandar Baru. Penelitian dilakukan mulai dari Bulan November 2007 sampai Agustus 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman jenis serangga Kama yang terdapat pada kakao, Berta untuk mengetahui pengaruh jenis tanaman (rambutan dan jarak pagar) yang dikombinasikan dengan kakao terhadap kepadatan populasi serangga hama. Metoda yang dipakai adalah PRA (Participatory Rural Appraisal) dan pengoleksian secara langsung di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan jenis serangga hama yang terdapat pads perkebunan kakao dan agroforestri kakao ada 13 terdiri dan 4 ordo yaitu : Hemiptera, Lepidoptera, Homoptera dan Coleoptera. Pada sistem agroforestri kakao-jarak pagan terdapat 6 jenis serangga hama yang tercakup ke dalam 3 ordo, pada sistem agroforestri kakao-rambutan terdapat 7 jenis serangga hama yang tercakup ke dalam 3 ordo dan pada kakao monokultur terdapat 8 jenis serangga hama yang tercakup ke dalam 5 ordo. Urutan 3 jenis serangga hama yang memiliki indeks nilai penting tertinggi pada agroforestri kakao-jarak pagar adalah Conopomorpha cramerella (57,5%), Acrocercops cramerella (48,0%) dan Darna trima (29,5%), pada agroforestri kakao-rambutan Conopomorpha cramerella (48,510/o),Zeuzera coffeae (35,03%) dan Helopeltis antonii (34,05%), dan pada kakao monokultur Pseudococcus citri (41,48%), Helopeltis antonii (35,24%) dan Leptocorixa acuta (26,20%). Indeks keanekaragaman jenis serangga hama berturut-turut dari yang paling besar adalah pada tipe agroforestri kakao monokultur (1,90), kakao-rambutan (1,8) dan kakao-jarak pagar (1,55). Indeks Dissimilaritas jenis serangga Kama berturut-turut dari nilai yang paling besar yaitu kakao-rambutan dengan kako monokultur (0,6), pada kakao-jarak pagan dengan kakao monokultur (0,52) dan kakao-jarak pagan dengan kakao-rambutan (0,32). Secara statistik jumlah individu serangga hama pads sistem agroforestri kakao-jarak pagar dan sistem agroforestri kakao-rambutan tidak berbeda nyata.
    Publication year

    2009

    Authors

    Ameliawati S

    Language

    Indonesian

    Keywords

    cocoa (plant), jatropha curcas, theobroma cacao

    Geographic

    Indonesia

Related publications