CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Studi pergerakan seresah tunggal dengan menggunakan hujan buatan

Export citation

Seresah mempunyai fungsi penting dalam mempertahankan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Fungsi ini dapat diperoleh jika seresah tidak berpindah tempat. Di alam, seresah mcmpunyai kemungkinan untuk berpindah tempat akibat adanya f'aktor penggerak, f'aktor penghambat. Limpasan permukaan merupakan salah satu penggerak dalam pergerakan seresah. Kekasaran permukaan adalah salah satu taktor penghambat pergerakan seresah karena kekasaran permukaan menimbulkan hambatan dan halangnn. Luas permukaan seresah merupakan hambatan internal, karena luas .pennukaan seresah berkorelasi positif dengan beratnya, sehingga gaya yang dibutuhkan untuk mernindahkannya sernakin besar. Selama ini penelitian mengenai pergerakan seresah dan laju limpasan juga data mengenai hal tersebut masih sedikit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hujan buatan. Hipotesa penelitian ini a). semakin tinggi infiltrasi semakin memperlambat pergerakan seresah, b). pergerakan seresah berukuran lebih besar lebih lambat daripada yang berukuran kecil, c). Semakin tinggi intensitas hujan pergerakan seresah semakin cepat, d). pergerakan seresah lebih lambat pada lahan yang leqih kasar dan e). Pergerakan seresah lebih cepat pada lahan yang lebih curam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara: a). infiltrasi dengan pergerakan seresah b). ukuran seresah dengan pergerakannya, c). kekasaran permukaan dengan pergerakan seresah d). intensitas hujan dengnn pergerakan seresah, clan e). kelerengan dengan pergerakan seresah. Penelitian di lapang dilaksanakan pada, bulan Februari sampai April 2003 di Sumberjaya Lampung Barat. Penelitian dilakukan pada plot permukaan impermeabel dan pernmabel, masing-masing berukuran panjang 100 cmn dan lebar 130 cm. Plot permeabel dilakukan pada tanah alami yang tidak tertutup rumputdan bukan daerah berbatu. Plot impermeabel dicetak berdasarkan kekasaram permukaan tanah dari bahan semen semen. Perlakuannya adalah: 1. Tiga macam seresah untuk mewakili tiga macam ukuran luas permukaan, yaitu: (a) Kecil diwakili oleh seresah sengon (Albizzia chinensis), luas rata-rata 1,3 cm2. (b) Sedang diwakili oleh seresah Gamal (Gliricidia) luas rata-rata 18,8 cm2; (c) Besar diwakili oleh seresah Kopi (Coffea arabica) luas rota-rata 137,11 cm2. 2. Tiga tingkatan intensitas hujan dari Hujan Buatan, yaitu: (a) 6.500 mm/jam; (b) 7.000 mm/ jam dan (c) 7.500 mm jam-l. 3. Empat macam kelerengan, yaitu: (a) 10 % ; (b) 30 % ; (c) 50 %; dan (d) 70 %. 4. Tiga macam kekasaran permukaan yang mencerminkan relief mikro permukaan tanah yang terjadi secara alami bukan aktifitas pengolahan. Kekasaran permukaan diukur dari amplitudo terbesar (delta) clan simpangan baku (SD) ketinggian dari 130 titik dalam plot yang ditantuknn secara grid dengan frame. (a) Halus memiliki delta 5 crn dan SD < 1; (b) Sedang memiliki delta10 crn dan SD 1-2; (c) Kasar merniliki delta 15 cm dan SD > 2. 5. Ulangan 3 kali Berdasarkan analisa statistik semua faktor perlakuan berpengaruh nyata terhadap pergerakan seresah baik pada plot permeabel dan impermeabel, baik yang dimulai dari ujung plot atau dari tengah plot. Selain itu, antar faktor perlakuan terjadi interaksi yang nyata satu sarna lain dalarn menyebabkan pergerakan seresah. Pada penelitian ini, infiltrasi tidak mempengaruhi pergerakan seresah karena tidak meyebabkan perubahan d ebit limpasan permukaan. Tetapi perakarnn halus menyebabkan harnbatan tambahan yang besar. Perakaran halus yang tersingkap karena top soil terkikis mempunyai kesempatan untuk bergesekan dengan seresah sehingga menghambat pergerakan seresah. Perakamn halus lebih banyak pada plot yang Jebih kasar karenatop soil yang terkikis Jebih banyak. Ukuran seresah mengharnbat pergerakannya. Seresah yang berukumn kecil, pergerakannya lebih cepat daripada yang berukuran besar. Seresah gamal mempunyai luas 0,13 kali luas seresah kopi dan lajunya 4 kali laju pergemkan seresah kopi. Sedangkan untuk seresah sengon memiliki Juas 0,37 kali luas seresah gamal dan lajunya 4,6 kali laju pergerakan seresah garnal. Ukuran seresah berkorelasi positif dengan beranya. Seresah yang lebih luas menyebabkan hambatan pergerakannya lebih banyak, karena kesempatannya untuk bergesekan dengan permukaan tanah semakin besar. Pada semua ukuran seresah, semakin tinggi intensitas hujan mengakibatkan pergerakan seresah semakin cepat. Semakin tinggi intensitas hujan maka limpasan permukaan yang terjadi semakin tinggi. akibatnya daya dorongnya semakin besar sehingga pergerakan seresah juga semakin cepat. Setiap kenaikan intensitas hujan 5000 mm jam-1 menyebabkan kenaikan laju pergerakan rata-rata 50 cm menit-1 pada seresah kecil. dan 10 cm menit-1 pada seresah sedang dan besar. Kekasaran permukaan bisa membentuk konsentrasi aliran limpasan pennukaan. Konsentrasi aliran lebih besar pada plot yang lebih kasar. sehingga daya dorongnya meningkat. Konsentrasi aIiran tersebut hanya mempercepat pergemkan seresah yang berukuran keciI. sedangkan yang berukuran lebih besar menghambat pergerakannya. Semakin kecil ukuran seresah memungkinkan untuk bisa lewat disela-sela relief sehingga mudah hanyut. Kekasaran pennukaan memperlambat pergerakan seresah yang berukuran sedang dan besar saja. Pergemkan seresah gamal dan kopi lebih lambat pada lahan yang semakin kasar. Kelerengan tidak mempunyai hubungan yang jelas dengan pergerakan seresah. Untuk laju pergerakan seresah sengon dan gamal tidak mengalami banyak perubahan. sedang pergerakan seresah kopi lebih cepat pada keIerengan di .atas 50%. Hal ini terjadi karena kelerengan yang lebih tinggi, laju limpasan permukaan lebih cepat akibatnya tinggi permukaan limpasan permukaan menurun. Hal ini menyebabkan hambatan pergerakan seresah lebih besar. Tetapi pada kelerengan di atas 50%. energi potensial meningkatkan gaya perpindahan seresah yang berukuran besar sehingga mudah bergeser.
    Publication year

    2004

    Authors

    Utomo P

    Language

    Indonesian

    Geographic

    Indonesia

Related publications