CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Kajian dampak tingkat penutupan tanah terhadap populasi gulma pada stadia awal setelah konversi hutan menjadi kebun kopi

Export citation

Konversi hutan menjadi penggunaan lahan berbasis kopi membuat lahan menjadi terbuka. Kondisi ini menstimulir pertumbuhan gulma. Naungan oleh pohon telah terbukti dapat mengurangi populasi gulma, hal tersebut dapat difasilitasi oleh penanaman pohon seperti pada sistem agroforestri. Penelitian tentang dampak tingkat penutupan lahan terhadap populasi gulma pada stadia awal setelah konversi hutan menjadi sistem penggunaan lahan berbasis kopi dilaksanakandi dusun Bodong dan Simpangsari, Sumberjaya, Lampung Barat mulai bulan Februari sampai Juli 2003. Tujuan penelitian ini adalah :1. Mengukur ketebalan berat kering seresah, 2. Mengukur tingkat penutupan lahan oleh seresah, kanopi dan basal area, dan 3. Mempelajari dampak tingkat penutupan ;ahan terhadap populasi gulma pada stadia awal setelah konversi hutan menjadi sistem penggunaan lahan berbasis kopi. Hipotesis yang diajukan adalah: 1. Ketebalan seresah tertinggi pada sistem agroforestri berbasis kopi dan terendah pada sistem kopi monokultur, 2. Penutupan lahan tertinggi pada sistem agroforestri berbasis kopi tua dan terendah pada sistem kopi monokultur muda, 3. Peningkatan penutupan lahan akan menurunkan populasi gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan seresah, berat kering seresah, biomasa pohon serta penutupan lahan oleh seresah, kanopi, dan basal area menurun pada stadia awal setelah konversi hutan menjadi sistern penggunaan berbasis kopi. Penutupan lahan meningkat ketika umur kopi bertambah. Setelah penutupan 7 tahun, peningkatan penutupan lahan telah mampu menurunkan berat kering gulma. Populasi gulma dikendalikan dengan harapan keberadaannya disekitar tanaman tidak merugikan namun justru menguntungkan dari segi konservasi yaitu meningkatkan daya daya resistensi tanah terhadap daya rusak limpasan permukaan dan erosi.
    Publication year

    2004

    Authors

    Putri C H

    Language

    Indonesian

    Geographic

    Indonesia

Related publications