CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Variabilitas tekstur tanah di dataran Tufa Masam, Pakuan Ratu, Lampung Utara

Export citation

Sumberdaya lahan merupakan barang langka, ketersediaannya terbatas dan pemintaan terus meningkat. Pada tahun 1986 sekitar 80% dari total luasan daerah Larnpung Utara masih berupa hutan primer dad sekunder, sedangkan pada tahun 1994 hanya tersisa sekitar 35% (van Noorwijk et al., 1995). Sedangkan tahun 2003 di Larnpung tinggal tersisa luasan hutan sekitar 26% dari total luas hutan (Anonymous, 2003). ,Sebagian besar kawasan hutan berubah menjadi lahan pertanian, perkebunan tebu, karet dan HTI (Hutan Tanaman Industri). Berkurangnya luasan hutan tersebut menimbulkan dampak negatif, misalnya: banjir, erosi, degradasi laban, dan penurunan produktivitas tanah. Lahan yang terbuka terutama pada tempat-tempat berlereng akan lebih mudah tererosi dan banyak partikel tanah dan hara terangkut oleh limpasan pennukaan. Sedangkan untuk tempat-tempat yang datar pencucian ke lapisan bawah lebih banyak terjadi. Untuk menganalisa keadaan ini, kontribusi Sistem Informasi Geografi berfungsi sebagai alar bantu untuk menganalisa keterkaitan aspek spasial dengan data non spasial. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari pola hubungan yang terkait antara karakteristik bentuk lahan dengan tekstur tanah. Hipotesa yang diajukan adalah adanya peningkatan pasir sebagai basil deposisi yang dipengaruhi oleh kelerengan clan elevasi, banyak dijumpai pada lembah yang berbentuk "U'. Penelitian dilaksanakan pads bulan April 2002-Mei 2003. Wilayah penelitian di Pakuan Ratu dengan tiga daerah pewakil yang disebut "Key Area", yaitu: Karang Sakti, Negara Jaya clan Bima Sakti. analisa data basil survei dilakukan di Laboratorium Komputer Jurusan Tanah, Laboratorium penginderaan Jauh dan Pemetaaan Jurusan Tanah dan Laboratorium Komputer DUE-LIKE Program SnIdi Agronomi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Metode survei, 2) Metode statistik diskriptif dan 3) Metode pembangunan peta (metode empiris). "Key Area" merupakan basil intepretasi dari Peta Topografi (skala 1 :50.000) dengan Peta Geologi (skala 1:250.000) dan Peta Administrasi (1 :300.000). "Key Area" di intepretasi lagi dalam pembagian lereng, dibedakan menjadi tiga yaitu: punggung, lereng clan lembah. Bentuk lembah dibedakan berdasarkan pol a drainage clan lebar lembah menjadi lembab bentuk "U' dan lembah bentuk "V". Sehingga dari pembagian didapatkan 6 Satuan Lahan, yaitu: OLU, OL V, GLU, GLV, BLU, dan BLV. Pengamatan pada Satuan Lahan dilakukan pada transek yang dibagi menurut rase punggung, rase lereng dan rase lembah. Pada titik pengamatan diamati sifat morfologi tanah dan bentuk landformnya (LREP) dan dilakukan pengarnbilan confab tanah pad a tiap lapisan. Analisa sifat fisiknya adalab tekstur dan Berat Isi (tidak memiliki hubungan yang nyata). Tekstur tanah diamati pada dua kedalarnan, yaitu: kedalaman lapisan atas (A) dan lapisan bawah (B). Analisa data dilakukan untuk mengetahui hubungan antara bentuk lahan dengan tekstur tanah. Hasil analisa korelasi dan regresi disusun menjadi database untuk dapat memprediksi bahaya erosi yang ada di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasir bergerak kearah lembab, dan liat terangkut oleh arus transportasi air ketempat yan lebih jauh dari badan sungai. Peranan vegetasi tanaman pohon-pohonan penutup berfungsi lebih b aik dalam menahan pergerakan pasir dan debu bila dibandingkan dengan vegetasi tanaman semusim. Sedangkan distribusi pasir yang bergerak ke lembah dijumpai pada Satuan Lahan: OLV, OLU, GLU, GLV dan Elevasi, panjang lereng dan kelerengan merupakan faktor bentuk lahan yang banyak berpengaruh terhadap distribusi tekstur tanah.
    Publication year

    2022

    Authors

    Adi D K

    Language

    Indonesian

    Geographic

    Indonesia

Related publications