9 cm dan">

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Kajian aluminium sebagai faktor pembatas pertumbuhan akar sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen)

Export citation

Sengon (P. fa/cataria) merupakan tanaman yang paling cepat tumbuh dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Hal ini yang menyebabkan petani transmigran di Lampung Utara melirik tanaman tersebut untuk digunakan dalam lahan pertaniannya. Namun demikian pertumbuhan sengon di daerah tersebut sangat beragarn, ban,yak tanaman nampak temambat pertumbuhannya. Penghambat pertumbuhan tanaman pada tanah masam antara lain rendahnya P-tersedia dan tingginya konsentrasi AI. Konsentrasi AI yang semakin meningkat pada lapisan bawah menghambat pertumbuhan akar tanaman untuk menembus ke lapisan yang lebih dalam. Perkembangan akar yang dangkal tersebut menyebabkan pertumbuhan tanaman semakin terhambat selama musim kemarau. Gejala keracunan Aluminium ini terlihat pads sistem perakaran tanaman. Tidak semua Aluminium menghambat pertumbuhan tanaman. Bentuk yang meracun tanaman adalah Al-monomerik (AI3+, AI(OH)2+, AI(OH)2+, AI(SO4)). Bentuk utama dari AI yang meracun adalah Al3+ dimana aktivitasnya meningkat secara nayata di bawah pH 5,5. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor pembatas pertumbuhan sengon (P. falcataria). Hipotesis yang diajukan adalah keracunan merupakan faktor utama pembatas pertumbuhan akar sengon (P. falcataria) Penelitian dilaksanakan di Pakuan Ratu, Lampung Utara dan Laboratorium Fakultas Pertanian Univesitas Brawijaya Malang selama 5 bulan dimulai bulan Juli -November 2001. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu tahap persiapan dan Survei. Pada tahap ini dipergunakan metode survei yang bertujuan untuk mengetahui kondisi lapangan dan tanaman sengon. Tahap II penelitian ini yaitu Studi Perakaran dengan mengunakan metode "Root Trenching" dan "intersepsi garis" untuk mengetahui distribusi perakaran, total panjang akar (Lrv, cm cm-3), dan berat kering akar (Drv, g cm-3). Tahap III adalah analisa tanah. Pada tahap ini dilakukan analisa sifat kimia yaitu pH, Aldd, AI- dan P-tersedia, serta sifat fisika (berat jenis dan berat isi). Analisa dengan bantuan program systat. Studi perakaran menunjukkan bahwa secara umum perkembangan perakaran sengon di Lampung utara sebagian besar menyebar horisontal. Persentase perkembangan secara horisontal di atas 50% dari akar tumbuh. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa dari hasil korelasi antara total panjang akar (Lrv) dngan sifat-sifat tanah, Al tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap perkembangan akar sengon. Namun Al memungkinkan memberikan pengaruh tidak langsung melalui pengikatan terhadap P. Uji statistik menunjukkan bahwa sifat tanah yang berpengaruh nyata yaitu berat isi (BI) pada taraf 1% sedangkan P-tersedia pada tara 5%. Dari uji statistika lanjutan BI ternyata tidak menunjukkan penyaruh karena indek korelasinya yang rendah (r=-0,16). Total panjang akar semakin tinggi dengan semakin besarnya BI. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai BI tidak membatasi pertumbuhan akar. Pada penelitian ini juga dikembangkan persamaan allometrik biomasa sengon yaitu dengan persamaan Y = 9,9425X - 80,717 untuk diameter > 9 cm dan
    Publication year

    2022

    Authors

    Sugiarto C

    Language

    Indonesian

    Geographic

    Indonesia

Related publications