CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Degradasi struktur tanah sebagai akibat perubahan penggunaan lahan hutan menjadi perkebunan kopi di Sumberjaya, Lampung

Export citation

Pembukaan hutan selain digunakan untuk lahan pertanian pangan juga digunakan untuk lahan perkebunan seperti kopi. Pembukaan lahan hutan untuk perkebunan kopi dapat menyebabkan penurunan kernarnpuan tanah (degradasi) salah satu indikatornya adalah degradasi struktur tanah. Faktor yang mempengaruhi struktur tanah adalah kandungan bahan organik, perakaran, kation dapat testkar dan mikroorganisme. Degradasi struktur tanah tersebut akan mernberi pemgaruh pada kemantapan agregat dan ketahanan penetrasi tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah (I) mengidentifikasikan variabilitas tanah dalarn suatu bentang lahan dan (2) mengevaluasi tingkat degradasi lahan, struktur tACanah melalui parameter bahan organik, perakaran, kemantapan agregat dan ketahanan penetrasi sebagai akibat perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi perkebunan kopi monokultur. Hipotesa dari penelitian ini adalah (1) lokasi penelitian dalam bentang lahan yang sama diasumsikan homogen (2) penggunaan lahan dari hutan menjadi perkebunan kopi berpengaruh pada penurunan bahan organik, perakaran, kemantapan agregat serta peningkatan ketahanan penetrasi (3) dengan peningkatan umur tanaman akan terjadi peningkatan perakaran kopi di lapisan bawah yang berdampak terhadap perbaikan struktur tanah dan (4) penurunan bahan organik dan perakaran menyebabkan penurunan kemantapan agregat dan peningkatan ketahanan penetrasi. Hasil dari pene!itian ini warna tanah hutan lebih gelap dibandingkan lahan kopi dan akan berangsur-angsur rnemudar menjadi terang sampai pada kopi berumur 3 tahun. Terjadi peningkatan kekuatan struktur tanah dari hutan ke lahan kopi. Pengaruh penggunaan lahan terhadap bahan organik, pada hutan akan lebih tinggi daripada perkebunan kopi. Secara statistik kandungan bahan organik pada kedalaman 0-20 dan 20-40 cm terdapat perbedaan yang nyata (p 2 mm kurang dari 0,1 cm cm-3. Berat kering akar halus Drv tertinggi 12 g cm-3, sedangkan akar kasamya mencapai 40 g cm-3 pada hutan. Kemantapan agregat akibat perubahan penggunaan lahan dari hutan ke perkebunan kopi mengalami penurunan dan terjadi perbedaan yang nyata pada kedalaman 0-20 cm. Sedangkan pengaruh terhadap ketahanan penetrasi akan semakin meningkat dan terjadi perbedaan nyata pada semua zona. Degradasi struktur tanah akibat perubahan penggunaan lahan hutan menjadi perkebunan kopi hanya berlangsung selama 3 tahun sejak pembukaan lahan. Setelah melewati masa 3 tahun sejak pembukaan terjadi perbaikan struktur tanah tetapi tidak bisa sebaik keadaan struktur tanah pada hutan.
    Publication year

    2002

    Authors

    Nur Faika F R

    Language

    Indonesian

    Geographic

    Indonesia

Related publications