CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Lokakarya produksi benih dan pemanfaatan Kaliandra, Bogor, Indonesia 14-16 November, 2000

Export citation

Calliandra calothyrsus (kaliandra) mempunyai berbagai karakter yang membuatnya berguna dalam sistem agroforestry yaitu: pohon legum penambat N yang cepat tumbuh, toleran terhadap berbagai rentang tapak termasuk tanah dengan pH rendah dan kejenuhan aluminium yang tinggi. Meskipun proyek yang diterangkan disini terfokus pada penggunaan kaliandra sebagai pakan ruminansia, akan tetapi kaliandra memiliki berbagai kegunaan lain termasuk untuk memantapkan dan memperbaiki tanah (batas teras/kontur), pupuk hijau, panjatan tanaman, dan kayu bakar. Namun anehnya, budidaya kaliandra lebih banyak dilakukan di luar sebaran alaminya (Mexico dan Amerika Tengah), dimana kaliandra hanya sedikit dimanfaatkan. Spesies ini diintroduksikan ke Jawa dari Guatemala Selatan pada tahun 1936, dan penggunaan pertama dikembangkan disini. Meskipun kaliandra merupakan tanaman pantropis, kebanyakan introduksi yang dilakukan menggunakan benih yang berasal dari ras lahan Indonesia yang kualitas genetiknya kurang diketahui. Meningkatnya kegunaan kaliandra dalam sistem agroforestry, dan kurangnya pengetahuan tentang kualitas materi tanaman yang dibudidayakan (Indonesia) dibandingkan populasi liar yang terdapat di Amerika Latin, menyebabkan DFID/FRP membiayai program penelitian sumber daya genetik dan pemuliaan kaliandra yang berbasis di OFI. Program eksplorasi dan koleksi benih (50 provenans) di sebaran alaminya (Macqueen, 1992) dan diikuti dengan pembuatan suatu rangkaian uji provenans di 39 negara yang tersebar di daerah tropis. Dua puluh satu dari uji provenans tersebut dimasukkan dalam suatu analisis lintas lokasi yang menunjukkan bahwa provenans terbaik adalah San Ramon dari Nicaragua. Ras lahan Indonesia juga termasuk diantara provenans yang mempunyai kinerja yang baik yang menunjukkan bahwa kebanyakan provenans yang baru hanya menawarkan sedikit kelebihan dibandingkan materi tanaman yang saat ini sudah digunakan secara luas di Indonesia. yang berbasis di OF
    Publication year

    2000

    Authors

    World Agroforestry

    Language

    English

    Keywords

    agroforestry, cinnamon, rubber, lansium domesticum

    Geographic

    Indonesia

Related publications