CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Barrier analysis for tree enhancement: WNoTree - analisa kendala penanaman pepohonan. Analisa penyebab berkurangnya jumlah pohon dalam suatu lanskap

Export citation

Agroforestri, dikenal juga deng an istilah wanatani, adalah penggunaan lahan berdasarkan penanam an pohon, yang mempunyai fungsi perlindungan seperti fungsi hutan yaitu keanekaragaman hayati, ekosistem yang sehat, melindungi sumber air dan tanah, penyimpan karbon. Selain itu, juga memiliki fungsi produksi. Meskipun demikian, pepohonan yang d itanam dalam sistem agroforest ri tidak termasuk dalam definisi formal maupun data statistik 'hutan' dan juga sering diabaikan dalam kerangka kerja legal dan institusional bagi pengelolaan huta n yang berkelanjutan. P erubahan paradigma dalam sektor kehutanan dan debat publik diperlukan untuk memperbaiki kesalahpahaman tersebut. Saat ini hubungan antara agroforestri dan hutan tanaman (plantation forestry) dianggap sebagai saling melengkapi, netral atau kompetitif, t ergantung pada kemampuan kerangka kerja kebijakan nasional/internasional dalam berperan untuk menyediakan fungsi perlindungan da n produksi hutan dalam skala besar bagi kepentingan masyarakat luas. Dal am kondisi dimana penanaman berskala besar dilakukan dengan mengandalkan subsidi pemerintah yang besar (langsung atau tidak langsung, dan sebagian didasari oleh alasan untuk perbaikan jas a lingkungan). Hal ini sangat berbeda dengan penanaman agroforesti oleh masyarakat yang tidak mendapatkan atau hanya mendapat subsidi yang minimal, sehingga potensi untuk menghasilkan kayu dan jasa lingkungan menjadi tidak maksimal dan merugikan masyarakat luas.

Related publications