CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Seri wanatani karet no 4: pemupukan P dan N serta tingkat penyiangan pada germplasma terpilih dari wanatani karet rakyat di Jambi

Export citation

Menurut pandangan umum, karet klonal yang ditanam pada sistem perkebunan membutuhkan pupuk agar diperoleh pertumbuhan yang baik. Pada sistem agrofores (kebun) karet rakyat, pohon karet ditanam langsung dari biji tanpa melalui seleksi terlebih dahulu, pemupukan tidak umum dilakukan dan penyiangan dilakukan seperlunya saja . Pada percobaan ini, kita ingin menanam karet klonal ke dalam sistem kebun rakyat tetapi dengan tingkat penyiangan rendah, yang berarti tumbuhan liar asal hutan dibiarkan tumbuh kembali. Diharapkan dengan karet klonal, produksi getah dapat ditingkatkan tetapi keragaman hayati tetap terjaga. Perlukah pupuk ditambahkan pada kondisi ini Pada kebun karet rakyat, persaingan hara antara pohon karet dengan spesies hutan yang tumbuh alami merupakan faktor kunci interaksi tanah-tanaman. Peningkatan kesuburan tanah (terutama P) melalui pemupukan P, akan mengurangi persaingan antar tanaman sehingga pertumbuhan karet menjadi lebih baik. Dengan demikian, permukaan tanah tertutup lebih rapat oleh tajuk pohon sehingga jumlah gulma berkurang, yang berarti penyiangan tidak perlu sering dilakukan. Di lain pihak, pada awal pertumbuhan pohon karet, tindakan pemupukan ini dapat meningkatkan jumlah gulma daripada menurunkannya, terutama bila diberikan pupuk N sehingga penyiangan harus sering dilakukan. Bagi petani, ke dua hal tersebut menjadi bahan pertimbangan utama dalammenentukan pilihan antara tingkat penyiangan yang dihubungkan dengan tenaga kerja dan biaya pemupukan yang dikeluarkan.
    Publication year

    2001

    Authors

    Akiefnawati, R.

    Language

    Indonesian

    Keywords

    land use, natural resources management

    Geographic

    Indonesia

Related publications