s:1986:"%T Merencanakan pembangunan rendah emisi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi %A Ekadinata, A. %A Agung, P. %A Johana, F. %A Galudra, G. %A Palloge A %A Usman G %A Aini N %X Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) adalah salah satu kabupaten di Propinsi Jambi yang memiliki tingkat emisi gas rumah kaca, akibat peruba han penggunaan lahan, yang cukup tinggi dibandingkan kabupaten lain di Propinsi Jambi. Pada tahun 2005-2009, emisi rata-rata di kabupa ten ini mencapai 9,66 ton CO /(ha.thn). Penyebab utama emisi gas rumah k aca di 2 kabupaten ini adalah konversi hutan bekas tebangan menjadi kare t dan perkebunan kelapa sawit. Kebijakan pembangunan di tingkat nasio nal juga sangat berpengaruh terhadap laju emisi gas rumah kaca, misalnya saja percepatan pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang pada kenyataan merupakan bentuk pemanfaataan lahan dominan di Kabupa ten Tanjung Jabung Barat. Kabupaten Tanjabar memiliki kawasan hutan seluas 240.090,55 ha (Dinas Kehutanan Tanjung Jabung Barat 2009) atau sekitar 48% dari tota l luas keseluruhan Kabupaten Tanjabar. Dari luas kawasan hutan tersebu t, 71% diantaranya atau 171.165,14 ha adalah kawasan Hutan Produksi. D ari perhitungan yang dilakukan oleh World Agroforestry Centre (ICRA F), Hutan Tanaman Industri (HTI) mendominasi peruntukan lahan di dalam Hu tan Produksi yaitu seluas 156.306 ha. Selain HTI, pemanfaatan lahan lainnya yang juga tidak kalah besarnya adalah perkebunan kelapa sawit selua s 90.655 ha. Untuk menghitung dan merencanakan pengurangan emisi di masa yan g akan datang, Bappeda Tanjabar dan World Agroforestry Centre bekerjas ama mengimplementasikan perencanaan penggunaan lahan untuk pembangu nan rendah emisi ( Land Use Planning for Low Emission Development Strategy –LUWES). Skema ini nantinya diharapkan dapat memberikan arahan dan rekomendasi yang dapat diimplementasikan dalam perencanaan pembangunan Kabupaten Tanjabar melalui Rencana Tata Ruang Wilay ah (RTRW) Kabupaten ";