CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Direktori penghasil bibit pohon buah-buahan, kayu-kayuan dan perkebunan di propinsi Lampung

Export citation

Beberapa dekade terakhir, lingkungan alam di propinsi Lampung telah berubah. Banyak areal hutan alam dan sekunder berubah menjadi penggunaan lahan lain – terutama untuk pertanian, perkebunan besar dan padang alang-alang yang luas. Kurangnya penutupan pohon dan hutan di propinsi ini ditunjukkan oleh beberapa kondisi berikut : i) produksi kayu lokal hanya dapat memenuhi 10 % permintaan di propinsi, dan ii) permintaan lokal akan buah, sayur dan rempah melampaui produksi lokal. Pada kedua kasus tersebut, impor dari propinsi lain akan mengisi permintaan propinsi yang belum terpenuhi. Ada keinginan yang jelas baik dari petani kecil maupun pemerintah untuk mengubah lahan menjadi sistem berbasis pohon untuk memenuhi: i) kebutuhan rumah tangga, ii) kebutuhan pasar, dan iii) jasa lingkungan. Bagaimanapun juga, upayaupaya untuk memperluas penanaman pohon, khususnya pada tingkat petani kecil dan masyarakat, sangat memperihatinkan karena miskinnya informasi dan rendahnya akses terhadap benih dan bibit pohon. ICRAF dan Winrock International berkerja sama dengan masyarakat dan pemerintah daerah di Lampung membantu meningkatkan pengelolaan penggunaan lahan dan memperluas pilihan penanaman pohon bagi petani. Sebagai salah satu langkah mencapai tujuan ini, kajian persemaian yang dilaksanakan di Lampung selama pertengahan tahun 2002 untuk mengidentifikasi: i) jenis/varietas pohon yang tersedia saat ini; ii) sumber dan kualitas benih dan bibit; iii) kuantitas bibit yang dihasilkan; dan iv) pengguna utama persemaian. Diskusi survei pendahuluan dengan pemerintah tingkat propinsi dan instansi teknis (kehutanan, hortikultur, dan tanaman perkebunan) menunjukkan adanya 115 persemaian di Lampung. Dari jumlah tersebut, 61 % dapat digolongkan persemaian pohon hutan (menghasilkan pohon penghasil kayu); 21% adalah persemaian pohon buah-buahan; 18% adalah persemaian campuran (menghasilkan semai pohon perkebunan, buah-buahan dan penghasil kayu); 87% adalah persemaian pribadi; dan 13% adalah persemaian pemerintah (hampir seluruh persemaian pemerintah adalah persemaian pohon hutan). Survei lapang yang lengkap dilakukan terhadap 50 persemaian. Direktori ini menyajikan informasi lengkap tentang persemaian yang ikut disurvei. Direktori ini disusun berdasarkan urutan abjad nama persemaian atau nama pengelolanya, karena tidak semua persemaian mempunyai nama tertentu. Informasi mengenai persemaian mencakup: alamat yang bisa dihubungi, jenis bibit yang diproduksi, total produksi bibit, kapan bibit tersedia, asal benih, pelanggan utama, dan dokument bibit yang disajikan. Informasi ini sangat berguna untuk individu dan organisasi, yang berkeinginan untuk menilai mutu dan jumlah bibit yang tersedia ketika memilih persemaian untuk pembelian bibit. Direktori ini mengidentifikasi 52 jenis yang saat ini tersedia di persemaian – 22 jenis pohon buah-buaha/hortikultur, 17 jenis pohon penghasil kayu, 9 jenis tanaman perkebunan, dan 4 jenis pohon pelindung (digunakan untuk menyediakan naungan dan pupuk hijau untuk tanaman lain). Para pengelola persemaian mengemukakan bahwa ketersediaan setiap jenis berbeda pada waktu tertentu, namun jenis yang diidentifikasi selama penelitian menunjukkan produksi normal. Jenis-jenis yang banyak banyak atau akan banyak tersedia adalah : pohon penghasil kayu – jati (Tectona grandis) dan mahoni (Swietenia macrophylla); pohon buah-buahan – jeruk (Citrus sp), durian (Durio zibethinus), mangga (Mangifera indica), dan rambutan (Nephelium lappaceum); dan tanaman perkebunan – petai (Parkia speciosa), melinjo (Gnetum gnemon), cengkeh (Eugenia aromatica), karet (Hevea brasiliensis), dan kakao (Theobroma cacao). Jenisjenis lain hanya diproduksi dalam jumlah yang terbatas atau hanya pada beberapa persemaian. Seluruh jenis yang diidentifikasi didaftarkan berdasarkan abjad pada indeks jenis, setelah ucapan terima kasih. (Satu indeks untuk nama lokal dan satu indeks untuk nama botani). Persemaian yang memproduksi bibit jenis tertentu diberi kode sesuai yang tertera di daftar. Selain jenis-jenis yang disebutkan disini, banyak persemaian yang akan menyediakan bibit jenis lain berdasarkan pesanan. Hal ini tidak untuk persemaian pohon hutan atau campuran, yang pada dasarnya memproduksi bibit untuk program pemerintah. Direktori ini, untuk pertama kali, mengumpulkan informasi alamat yang bisa dihubungi dan latar belakang persemaian pohon yang ada di Propinsi Lampung. Meskipun tidak begitu lengkap, karena hanya setengah dari persemaian di propinsi ini yang terdaftar di dalam, kami rasa direktori ini merupakan acuan yang baik bagi perseorangan atau organisasi yang ada di Lampung yang berminat untuk mengembangkan dan memperluas kegiatan penanaman pohon mereka. Kami harap direktori ini berguna untuk pembaca. Kami juga menerima masukan untuk direktori ini dan mengharapkan informasi latar belakang persemaian lain yang beroperasi di Propinsi Lampung dan mengirimkannya pada pada alamat di bawah ini.
    Publication year

    2002

    Authors

    Yulianti; Roshetko, J.M.

    Language

    Indonesian

    Keywords

    agroforestry systems, models

    Geographic

    Indonesia

Related publications