CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Kebutuhan Penyuluhan Agroforestri untuk Rehabilitasi Lahan di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

Export citation

Tujuan penelitian ini adalah menyediakan informasi dasar tentang kebutuhan penyuluhan agroforestriuntuk mendukung tercapainya tujuan-tujuan proyek agroforestri dalam rehabilitasi lahan di SumbaTimur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu menerapkan pendekatan agroforestri dalam 2-3 tahun mendatang, khususnya di Kecamatan Haharu (wilayah dengan kondisi alam paling kritis diSumba Timur), dan di Kabupaten Sumba Timur pada umumnya. Penelitian ini menggunakan metodeDiskusi Kelompok Terfokus (FGD) dengan masyarakat di 3 desa di Kecamatan Haharu (Wunga,Rambangaru dan Kadahang) dan dengan petugas penyuluh di tingkat kecamatan, untuk mengumpulkaninformasi tentang kebutuhan penyuluhan agroforestri dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalamrehabilitasi lahan di Kecamatan Haharu. Selain itu, wawancara tokoh kunci dilakukan dengan dinasterkait (Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan) serta lembaga non pemerintah(Wahana Visi Indonesia, Yayasan Tananua dan Lutheran World Relief), untuk memperoleh masukanmengenai hambatan-hambatan yang dihadapi dalam upaya rehabilitasi lahan di Kecamatan Haharu danpotensi jenis-jenis kegiatan penyuluhan agroforestri yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwahambatan utama terhadap rehabilitasi lahan adalah kurangnya sumber air, rendahnya kesuburan tanah,gangguan ternak, bahaya kebakaran, kurangnya pendampingan untuk memastikan keberlanjutanprogram penanaman pohon, serta keterbatasan bibit berkualitas. Berdasarkan hambatan-hambatantersebut, kebutuhan penyuluhan agroforestri diidentifikasi dan dibahas dalam tulisan ini. Sekolahlapang agroforestri merupakan pilihan utama pendekatan penyuluhan yang diusulkan petani untukmeningkatkan pengetahuan dan kapasitas mereka dalam mengelola kebun dan rehabilitasi lahan diKecamatan Haharu. Diintegrasikan dengan sekolah lapang agroforestri, demplot (kebun contoh)agroforestri diharapkan dapat dibangun dan dikembangkan di setiap kampung dalam 2-3 tahunmendatang sebagai media interaktif untuk belajar tentang praktik agroforestri yang akan bermanfaatbagi rehabilitasi lahan di Haharu. Jenis sistem agroforestri yang dapat dikembangkan dalam demplotditentukan berdasarkan kombinasi jenis tanaman prioritas dan yang diminati petani. Petugaspenyuluhan dan petani harus bekerjasama secara intensif untuk memastikan petani dapat berpartisipasidan belajar selama proses perencanaan, pembuatan, dan pengelolaan demplot.

DOI:
https://doi.org/10.5716/WP16077.PDF
Altmetric score:
Dimensions Citation Count:

Related publications