CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Buletin Peduli Rejoso - November 2021

Export citation

Buletin Rejoso kembali hadir membawakan informasi dan cerita tentang kegiatan Gerakan Rejoso Kita di lapangan. Dalam tahun 2021 ini, upaya mempercepat adopsi teknologi budi daya padi ramah lingkungan (BPRL) di wilayah hilir DAS Rejoso semakin digencarkan. Sampai Agustus 2021, sebanyak lebih dari 90 petani yang mengelola lebih dari 40 hektar lahan sudah menerapkan BPRL di sawah masing-masing. Mereka berasal dari tujuh desa di Kecamatan Gondang Wetan dan Winongan. Semoga pada bulan-bulan penghujung 2021 ini, semakin banyak lagi petani yang berpartisipasi, baik melalui fasilitasi Gerakan Rejoso Kita maupun secara mandiri. Pada bagian program pembangunan sumur bor percontohan, dapat dikabarkan bahwa sampai saat ini Gerakan Rejoso Kita sudah berhasil mengganti sebanyak empat buah sumur bor yang tersebar di tiga desa. Selanjutnya, tanggung jawab pengelolaan sumur-sumur bor ini akan diserahkan kepada kelompok tani yang sudah mengikuti pelatihan pemantauan dan perawatan sumur bor. Salah satu yang juga menarik dalam Buletin edisi kali ini adalah paparan mengenai hasil penelitian yang dilakukan tim peneliti World Agroforestry (ICRAF) dan Universitas Gadjah Mada tentang identifikasi wilayah-wilayah sulit air di Kecamatan Gondang Wetan dan Winongan. Kedua kecamatan ini diteliti karena merupakan wilayah dengan distribusi sumber daya air yang tidak merata. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa secara meteorologis, kedua kecamatan ini termasuk wilayah sangat kering. Bagi sebagian kita, hal ini mungkin susah dipahami karena melihat begitu banyak sumur bor dengan air melimpah di kedua kecamatan ini. Bagaimana kondisi sebenarnya? Mari buka halaman Buletin dan temukan jawabannya. Akhirul kalam, kita doakan semoga kondisi pandemi Covid 19 terus membaik dan masyarakat dapat kembali dapat beraktivitas secara new normal.
    Publication year

    2021

    Authors

    Fauzi, A.; Ashofie, I.; Prasetiyo, E.

    Language

    Indonesian

    Keywords

    watershed management, landscape conservation, livelihoods

    Geographic

    Indonesia

Related publications