CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Lahan basah dan karbon biru

Lahan basah dan karbon biru

CIFOR-ICRAF membantu menempatkan lahan basah yang kaya akan karbon - termasuk lahan gambut dan mangrove - pada Peta Lahan Basah Global.

Lahan gambut tropis merupakan salah satu ekosistem yang paling sedikit dipahami dan dipantau, namun riset terbaru menunjukkan bahwa lahan gambut sangat penting bagi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Mereka juga menyediakan pangan, obat-obatan, kayu, dan habitat bagi spesies yang terancam punah.

CIFOR-ICRAF telah memimpin dan memenangkan riset terobosan untuk lahan basah, termasuk penemuan penting pada 2011 bahwa mangrove menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak dibandingkan hutan tropis lainnya, sebagian besar di dalam tanah1. Pada tahun 2017, penelitian yang menggunakan Peta Lahan Basah Global 2 mengungkap bahwa jumlah lahan gambut di seluruh dunia tiga kali lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya3. Sekarang kami berfokus pada peningkatan penelitian dan keterlibatan untuk menyoroti tentang nilai ekosistem secara global yang kritis namun rapuh ini.

Salah satu cara untuk menurunkan emisi adalah dengan ‘karbon biru’ – karbon organik yang ditangkap dan disimpan oleh hutan mangrove, rawa pasang surut, padang lamun, rumput laut, serta ekosistem pesisir dan laut lainnya. Karena hal ini dapat menjadi pengubah metode dalam hal memenuhi target emisi negara, para peneliti mencoba mengisi kekosongan pada potensi karbon biru dalam mengatasi perubahan iklim.

Hubungi kami

Daniel Murdiyarso

Ilmuwan Utama

Kristell Hergoualc’h

Ilmuwan Senior

Lahan basah dan karbon biru: Fakta cepat

Dalam setengah abad terakhir, lebih dari lahan basah telah hilang4
Menghentikan dan membalikkan kehilangan ini melalui restorasi dapat menawarkan 14% dari solusi berbasis alam untuk memitigasi perubahan iklim5

 

Pembaruan termutakhir

Sorry, there’s something wrong with the server

1 Donato DC et al. 2011. Mangroves among the most carbon-rich forests in the tropics. Nature Geoscience 4:293–297. DOI: 10.1038/NGEO1123; Murdiyarso D et al. 2015. The potential of Indonesian mangrove forests for global change mitigation. Nature Climate Change 5(12):1089–1092. DOI: 10.1038/NCLIMATE 2734.
2 http://www.cifor.org/global-wetlands
3 Murdiyarso D et al. 2017. New map reveals more peat in the tropics. Infobrief. Bogor, Indonesia: CIFOR.