“Jadi kenapa konservasi itu penting? Karena ini barang antik. Rusaknya mangrove dan gambut yang tidak dikonservasi berarti peradaban juga rusak. Kita bangsa Austronesia identik dengan mangrove,” jelasnya. Pengelolaan mangrove dan gambut ini tidak berhenti hingga 2024. Strategi ini akan diinternalisasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Terdapat empat aspek utama yang akan disasar, mulai dari meningkatkan tutupan lahan, menurunkan emisi gas rumah kaca, mempertahankan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan perekonomian.
“Jadi kenapa konservasi itu penting? Karena ini barang antik. Rusaknya mangrove dan gambut yang tidak dikonservasi berarti peradaban juga rusak. Kita bangsa Austronesia identik dengan mangrove,” jelasnya. Pengelolaan mangrove dan gambut ini tidak berhenti hingga 2024. Strategi ini akan diinternalisasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Terdapat empat aspek utama yang akan disasar, mulai dari meningkatkan tutupan lahan, menurunkan emisi gas rumah kaca, mempertahankan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan perekonomian.