CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Lines in the forest: internal territorialization and local accomodation in West Kalimantan, Indonesia (1865-1979)

Ekspor kutipan

The history of internal territorialization in West Kalimantan, Indonesia, reveals the interplay between state and local concepts of territory. Both colonial and national authorities sought to divide natural resources and ethnic groups through boundary making, and local peoples have accomodated and challenged state concepts of territory in their competition over natural resources. This histroy highlights a common situation in which local people incorporate state boundary concepts in order to make claims on resources in a way the state recognizes. Yet indigenous concepts of territory and resource claims persist as local people seek multiple, practical ways of securing rights to resources, and as the power of the state flactuates over time.
    Tahun publikasi

    2003

    Penulis

    Wadley, R.L.

    Bahasa

    English

    Kata kunci

    natural resources, boundaries, territory, ethnic groups, government policy, community action

    Geografis

    Indonesia

Publikasi terkait