CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Peladang berpindah di Indonesia: perusak atau pengelola hutan? produksi padi dan pemanfaatan hutan Uma' jalan Kalimantan Timur

Ekspor kutipan

Translation of FAO Community Forestry Case Study Series 6: Shifting cultivators of Indonesia: marauders or managers of the forest? Rice production and forest use among the Uma' Jalan of East Kalimantan (1993). The study examines longitudinal data from four Uma' Jalan Kenyah Dayak villages in East Kalimantan in relation to forest management issues. Shifting cultivation, rather than being ignored or rejected by scientists and policy makers, could serve as a model for developing agroforestry technologies that are appropriate for tropical rainforests. The data is used to establish trends in annual area cleared, land and forest preferences, productivity and agricultural constraints. The impacts of environmental, social structural and technological factors, natural disasters and logging on selected aspects of the agroforestry systems are also analysed. Policy issues are studies with respect to population, land use, production and tenure. Concluding policy recommendations include better control of the timber industry, acknowledgement of local people's claims to their lands, incorporation of indigenous knowledge into agroforestry development efforts, cessation of projects which increase Kalimantan's population and financial help for Indonesia from the community of nations to help with these efforts.

Publikasi terkait