CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Options for biodiversity in Eastern and Southern Africa - a report on a regional workshop on mainstreaming agriculture into forestry: towards systematic biodiversity Polices. ICRAF, Nairobi, 21-22 November 1999

Ekspor kutipan

A workshop was held in Nairobi (Kenya) in 1999 to assess options for biodiversity management through integration of agricultural and forestry activities. Participants from 6 countries (Ethiopia, Kenya, Malawi, Tanzania, Uganda and Zimbabwe) discussed 4 major issues: (1) linkages between agriculture and forestry, and opportunities for a greater integration of the 2 sectors; (2) major constraints at various stakeholder levels that inhibit the forging of closer links between agriculture and forestry; (3) the identification of information gaps that prevent closer integration and improved management of biodiversity; and (4) the search for solutions; key questions here were how agriculture and forestry can feature more prominently in biodiversity planning and policy; the major impediments to implementing biodiversity policy; and the specific role that research could play.
    Tahun publikasi

    2000

    Penulis

    Place F; Waruhiu A N

    Bahasa

    English

    Kata kunci

    agriculture, biodiversity, forestry, policies

Publikasi terkait