CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Greenhouse gas fluxes from agricultural soils of Kenya and Tanzania

Ekspor kutipan

Knowledge of greenhouse gas (GHG) fluxes in soils is a prerequisite to constrain national, continental, and global GHG budgets. However, data characterizing fluxes from agricultural soils of Africa are markedly limited. We measured carbon dioxide (CO2), nitrous oxide (N2O), and methane (CH4) fluxes at 10 farmer-managed sites of six crop types for 1 year in Kenya and Tanzania using static chambers and gas chromatography. Cumulative emissions ranged between 3.5–15.9 Mg CO2-C ha−1 yr−1, 0.4–3.9 kg N2O-N ha−1 yr−1, and −1.2–10.1 kg CH4-C ha−1 yr−1, depending on crop type, environmental conditions, and management. Manure inputs increased CO2 (p = 0.03), but not N2O or CH4, emissions. Soil cultivation had no discernable effect on emissions of any of the three gases. Fluxes of CO2 and N2O were 54–208% greater (p 

DOI:
https://doi.org/10.1002/2016JG003341
Skor altmetrik:
Jumlah Kutipan Dimensi:

Publikasi terkait