CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Dewan Pembina

Maria Tengö

Trustee

Maria Tengö merupakan peneliti utama di bidang Ilmu Pengetahuan Keberlanjutan di Pusat Resiliensi Stockholm (SRC), Swedia, dan menjabat sebagai Ketua Khusus Nature College dalam Hubungan Manusia-Alam, Antroposen, Kelompok Kebijakan Konservasi Hutan dan Alam, di Universitas dan Pusat Riset Wageningen (WUR), Belanda. Ia juga menjabat sebagai Penasihat Senior di SwedBio, sebuah program yang berfokus pada ilmu pengetahuan, kebijakan, dan praktik terkait keanekaragaman hayati, jasa ekosistem, dan pengentasan kemiskinan.


Maria berfokus pada konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati serta ekosistem secara berkelanjutan menggunakan pendekatan sistem sosial-ekologi. Ia memiliki profil transdisipliner dengan penelitian dan praktik produksi bersama pengetahuan dan tindakan, menghubungkan penelitian berbasis kasus lokal dengan isu-isu keberlanjutan global serta proses kebijakan sains di tingkat global.


Ia telah mengembangkan teori dan praktik di antara ekologi dan ilmu-ilmu sosial, bekerja dalam bidang konservasi, pengelolaan ekosistem, agroekologi, serta pengetahuan dan praktik-praktik lokal dan masyarakat adat di Tanzania, Madagaskar, Afrika Selatan, India, Brasil, dan Swedia.


Maria memiliki pengalaman dalam interaksi sains-kebijakan-praktek, khususnya yang terkait dengan sinergi antara sistem pengetahuan masyarakat adat, lokal, dan ilmiah.


Dalam pekerjaannya, ia terlibat dalam studi kasus lokal bersama Platform Antar-Pemerintah untuk Biodiversitas dan Jasa Lingkungan (IPBES) serta Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD). Salah satu kontribusi utamanya adalah pengembangan pendekatan Multi-Basis Bukti, yang telah memberikan dampak signifikan terhadap kebijakan dan praktik.