CIFOR-ICRAF aborda retos y oportunidades locales y, al mismo tiempo, ofrece soluciones a los problemas globales relacionados con los bosques, los paisajes, las personas y el planeta.

Aportamos evidencia empírica y soluciones prácticas para transformar el uso de la tierra y la producción de alimentos: conservando y restaurando ecosistemas, respondiendo a las crisis globales del clima, la malnutrición, la pérdida de biodiversidad y la desertificación. En resumen, mejorando la vida de las personas.

CIFOR-ICRAF produce cada año más de 750 publicaciones sobre agroforestería, bosques y cambio climático, restauración de paisajes, derechos, políticas forestales y mucho más, y en varios idiomas. .

CIFOR-ICRAF aborda retos y oportunidades locales y, al mismo tiempo, ofrece soluciones a los problemas globales relacionados con los bosques, los paisajes, las personas y el planeta.

Aportamos evidencia empírica y soluciones prácticas para transformar el uso de la tierra y la producción de alimentos: conservando y restaurando ecosistemas, respondiendo a las crisis globales del clima, la malnutrición, la pérdida de biodiversidad y la desertificación. En resumen, mejorando la vida de las personas.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Rehabilitasi Kawasan Pesisir untuk Adaptasi Perubahan Iklim: Peran kunci mangrove dalam Nationally Determined Contributions

Exportar la cita

Dengan garis pantai sepanjang lebih dari 90.000 km – terpanjang kedua setelah Kanada, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat berkepentingan untuk melindungi kawasan pesisir dari dampak perubahan iklim. Oleh karena itu keberadaan dan kelestarian vegetasi pesisir seperti hutan mangrove dan tutupan lamun yang cukup luas adalah solusi berbasis alam (nature- based solution) keberhasilan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Agenda rehabilitasi/restorasi kawasan pesisir untuk adaptasi terhadap perubahan iklim harus dapat meningkatkan ketahanan kawasan dalam mengatasi peningkatan muka air laut, gelombang, erosi pantai, banjir, dan penggenangan, sehingga ketahanan masyarakat, khususnya masyarakat nelayan yang tinggal di kawasan pesisir dapat ditingkatkan. Kohesi sosial dan peluang ekonomi masyarakat beserta kapasitas kelembagaannya juga harus meningkat. Alur informasi dan pendanaan harus transparan untuk semua pemangku kepentingan, sehingga pengambilan keputusan dan implementasi agenda adaptasi dapat dilakukan secara efektif, efisien dan adil.

Seperti dianjurkan dalam Perjanjian Paris upaya melakukan penggabungan (bundling) adaptasi dan mitigasi juga didemonstrasikan dalam dokumen ini untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam rehabilitasi/restorasi kawasan pesisir. Siklus adaptasi yang responsif disarankan untuk diadopsi agar tindakan adaptif di kawasan strategis ini dapat segera dimulai, dimonitor dan dievaluasi. Sehubungan dengan itu beberapa skenario mitigasi emisi yang dikaitkan dengan tindakan adaptasi dapat dipertimbangkan untuk memfasilitasi pencapaian target NDC dan tujuan SDG tahun 2030.


Download:

DOI:
https://doi.org/10.17528/cifor-icraf/008792
Puntuación Altmetric:
Dimensiones Recuento de citas:

    Año de publicación

    2023

    Autores

    Jompa, J.; Murdiyarso, D.

    Idioma

    Indonesian

    Palabras clave

    coastal areas, climate change, adaptation, ecological restoration, mangroves, ecosystem management

    Geográfico

    Indonesia

Publicaciones relacionadas