Berdasarkan Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (Nationally Determined Contribution, NDC), Indonesia terus berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan konservasi serta peningkatan stok karbon hutan (REDD+) merupakan komponen utama target NDC dari sektor lahan.
Indonesia menyerahkan FREL pertamanya pada Januari 2016 (FREL–2016) yang mencakup emisi dari deforestasi, degradasi hutan, dan dekomposisi gambut. Sebagai bagian dari peningkatan FREL–2016, FREL berikutnya harus mempertimbangkan dinamika perubahan penggunaan lahan dan emisi/penyerapan dalam biomassa dan tanah. Penyempurnaan ini perlu mengurangi ketidakpastian faktor emisi (EF) dan data aktivitas (AD) termasuk GRK non-CO2 dan memperkuat pemantauan serapan.
Analisis dalam lembar kerja ini bertujuan untuk memperbaiki dan meninjau ulang ketidakpastian dalam FREL–2016 Indonesia dengan menggunakan Monte Carlo Simulation (MCS). Working Paper ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi Indonesia dan negara kaya lahan basah lainnya untuk memenuhi target pengurangan emisi penggunaan lahan bersyarat mereka melalui peningkatan akurasi dalam penghitungan GRK lahan basah mereka.
Download:
DOI:
https://doi.org/10.17528/cifor-icraf/009348Altmetric score:
Dimensions Citation Count:
Publication year
2025
Authors
Carrillo Negrete, O.I.; Murdiyarso, D.; Bhomia, R.K.
Language
Indonesian
Keywords
wetlands, greenhouse gas emissions, land use, carbon sequestration, land use planning, development plans, data analysis, mathematical models
Geographic
Indonesia