CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Penyempurnaan Analisis Ketidakpastian Rujukan Tingkat Emisi Hutan Indonesia 2016

Ekspor kutipan

Berdasarkan Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (Nationally Determined Contribution, NDC), Indonesia terus berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan konservasi serta peningkatan stok karbon hutan (REDD+) merupakan komponen utama target NDC dari sektor lahan.

Indonesia menyerahkan FREL pertamanya pada Januari 2016 (FREL–2016) yang mencakup emisi dari deforestasi, degradasi hutan, dan dekomposisi gambut. Sebagai bagian dari peningkatan FREL–2016, FREL berikutnya harus mempertimbangkan dinamika perubahan penggunaan lahan dan emisi/penyerapan dalam biomassa dan tanah. Penyempurnaan ini perlu mengurangi ketidakpastian faktor emisi (EF) dan data aktivitas (AD) termasuk GRK non-CO2 dan memperkuat pemantauan serapan.

Analisis dalam lembar kerja ini bertujuan untuk memperbaiki dan meninjau ulang ketidakpastian dalam FREL–2016 Indonesia dengan menggunakan Monte Carlo Simulation (MCS). Working Paper ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi Indonesia dan negara kaya lahan basah lainnya untuk memenuhi target pengurangan emisi penggunaan lahan bersyarat mereka melalui peningkatan akurasi dalam penghitungan GRK lahan basah mereka.


Download:

DOI:
https://doi.org/10.17528/cifor-icraf/009348
Skor altmetrik:
Jumlah Kutipan Dimensi:

    Tahun publikasi

    2025

    Penulis

    Carrillo Negrete, O.I.; Murdiyarso, D.; Bhomia, R.K.

    Bahasa

    Indonesian

    Kata kunci

    wetlands, greenhouse gas emissions, land use, carbon sequestration, land use planning, development plans, data analysis, mathematical models

    Geografis

    Indonesia

Publikasi terkait