CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Efektifitas Pengendalian Jamur Akar Putih (JAP) Secara Kimia dan Biologi Pada Tanaman Karet dalam Sistem Wanatani

Ekspor kutipan

Pada kondisi wanatani berbasis karet, JAP dapat dikendalikan dengan cara kimia triadimefon atau cara biologi dengan biofungisida yang mengandung Trichoderma sp. Tidak terdapat perbedaan yang nyata dari kedua cara tersebut terhadap pengendalian JAP. Pengendalian dengan triadimefon maupun Trichoderma paling efektif dilakukan pada tanaman yang mengalami serangan tingkat sedang. Efektivitas triadimefon mencapai 70% dan Trichoderma mencapai 63%. Pada serangan akut, kedua cara pengendalian tersebut tidak efektif untuk digunakan karena efektifitasnya hanya sekitar 13% untuk triadimefon dan 20% untuk Trichoderma.

Publikasi terkait