CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Local organisation and gender in water management: a case study from the Kenya highlands

Ekspor kutipan

Provision of safe water supplies is a priority for the global community and for villages in Kenya. An extended case study from the highlands of Western Kenya shows that local communities can be successful in self-organisation for improved water supply, but only by mobilising considerable amounts of investment resources and local collective action. Gender relations are crucial to success, with women having primary responsibility for water management, but more or less hidden roles in community groups. There are legitimate concerns that Kenya's new water laws and institutions may make it more difficult for local community groups to self-organise, with additional biases against women.

DOI:
https://doi.org/10.1002/jid.1428
Skor altmetrik:
Jumlah Kutipan Dimensi:

    Tahun publikasi

    2008

    Penulis

    Were E; Roy J L; Swallow B M

    Bahasa

    English

    Kata kunci

    collective behaviour, gender, legal control, spring, water, women

    Geografis

    Kenya

Publikasi terkait