CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Bambusicolous fungi

Ekspor kutipan

Fourty-three species of microfungi from bamboo are treated, including one new family, Occultibambusaceae, three new genera, Neoanthostomella, Occultibambusa and Seriascoma, 27 new species, one renamed species and 15 re-described or re-illustrated species, and four designated reference specimens are treated in this paper, the majority of which are saprobic on dead culms. To determine species identification, separate phylogenetical analyses for each group are carried out, based on molecular data from this study and sequences downloaded from GenBank. Morphologically similar species and phylogenetically close taxa are compared and discussed. In addition a list of bambusicolous fungi published since Hyde and colleagues in 2002 is provided. © 2016, School of Science.

DOI:
https://doi.org/10.1007/s13225-016-0367-8
Skor altmetrik:
Jumlah Kutipan Dimensi:

Publikasi terkait