CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Upaya manipulasi ketersediaan P melalui penambahan pupuk organik dan P-anorganik pada ultisol

Ekspor kutipan

Ultisol memiliki kendala ketersediaan P yang rendah. Upaya mengatasinya dapat dilakukan dengan pemberian bahan organik dan pupuk P anorganik. Penyediaan bahan organik dilapangan memerlukan waktu dan biaya yang besar, maka altematif pemecahan yaitu pemanfaatan tanaman liar (Imperata cylindrica, Chromolaena odorala dan Tilhonia diversifolia). Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui upaya manipulasi ketersediaan P melalui penambahan pupuk organik dan P anorganik pada Ultisol. Percobaan dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 1998. Percobaan yang telah dilakukan terdiri dari 3 seri. Percobaan seri I : percobaan inkubasi, bertujuan untuk mengetahui laju mineralisasi P organik akibat penambahan bahan organik dan pupuk P anorganik. Percobaan seri II : percobaan pot yang ditanami jagung dengan penambahan pupuk tidak berlabel, bertujuan untuk mengetahui serapan P. Percobaan seri III : percobaan pot yang ditanami jagung dengan pupuk berlabel (p32 ), bertujuan untuk mengetahui asal. serapan P. Perlakuan terdiri dari 2 faktor yaitu pertama, jenis bahan organik (Imperata cylindrica, Chromoldena odorata dan Tithonia diversifolia) sebesar 10 Mg ha-1 . Kedua, pupuk P anorganik ( PO:O kg P ha-1 dan P I : 75 kg P ha-1). Percobaan ini menggunakan tanah 1.5 kg/pot. Berdasarkan hasil percobaan didapat bahwa kecepatan mineralisasi (K) P organik tanah meningkat (0.016 menjadi 0.036) dengan adanya penambahan bahan organik dan pupuk P anorganik (0.027 menjadi 0.034). Penurunan P organik lebih besar(1.53 mg P pot-1 sampai 36.55 mg P pot-1) daripada jumlah P yang ditambahkan dari bahan organik. P tersedia (37.35 mgP pot-1) dan serapan P tertinggi (32.14 mg P pot-1) diakibatkan oleh masukan Tithonia diversifolia dan pupuk P anorganik (75 kg P ha-1), walaupun kecepatan mineralisasi Thitonia diversifolia lebih rendah dibanding Chromolaena odorala. Serapan P didominasi (81%) oleh P dari bahan organik. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukan bahwa upaya manipulasi ketersediaan P dapat dilakukan dengan masukan Tithonia diversifolia dan pupuk P anorganik (75 kg P ha-1).
    Tahun publikasi

    1998

    Penulis

    Parwi

    Bahasa

    Indonesian

    Geografis

    Indonesia

Publikasi terkait