CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

A hard nut to crack

Ekspor kutipan

Great cooks in Cameroon have a secret ingredient: a fine, pale-brown paste made by grinding the roasted kernels of the forest tree species Ricinodendrom heudelotti. A small amount of the paste, known locally as njansang, livens up the flavour of food and thickens soups, making it a valued commodity. Extracted and dried, njansang stores well and fetches good prices on the market. In 2006 a study found that four self-help groups in central Cameroon earned 2.8 million CFA (US$5,500) from the sale of 3,000kg of njansang. Njansang's high price is related to the long, tedious and labour-intensive artisanal processes used to obtain the commodity from R. heudelotti fruits. This difficult processing procedure represents a major constraint in the value chain, creating a bottleneck to wider production and commercialisation of this valuable commodity.
    Tahun publikasi

    2012

    Penulis

    Mundi A; Gyau A; Chiatoh M

    Bahasa

    English

    Kata kunci

    agriculture, farming, cameroon, smallholder

    Geografis

    Cameroon

Publikasi terkait