CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Pengelolaan Kolaboratif Tahura Nipa-Nipa : Penerapan perhutanan sosial di kawasan konservasi

Ekspor kutipan

Tahura Nipa-Nipa (dulu: Tahura Murhum) ditetapkan sebagai kawasan pelestarian alam seluas 7.877,5 ha, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.103/Kpts-II/1999. Tujuannya untuk pencegahan longsor dan banjir, serta perlindungan keanekaragaman hayati. Ada 15 sungai yang berhulu di Tahura Nipa-Nipa dan bermuara di Teluk Kendari, dengan kondisi tanah dan topografi yang rawan longsor. Perda 5/2007 tentang pengelolaan kolaboratif Tahura Nipa-Nipa tidak pernah berjalan, bahkan tetap sering terjadi konflik. Pada 22 Juni 2016, kesepahaman kerjasama antara UPTD BP Tahura Nipa-Nipa dengan KTPH Subur Makmur ditandatangani, disaksikan oleh Ir.Wiratno, MSc, Direktur PAPS KemenLHK. UPTD sepakat akan keberadaan KTPH diblok khusus, dan KTPH sepakat menerapkan pola wanatani yang berorientasi pada konservasi lahan dan peningkatan produksi hasil tanaman.

Publikasi terkait