CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Dinamika Tutupan Lahan Kabupaten Bungo, Jambi

Ekspor kutipan

Kabupaten Bungo mencakup area seluas 4.500 km 2 di bagian barat Propinsi Jambi, 70% di antaranya terletak pada ketinggian 100-750 m dpl dengan kemiringan kurang dari 40%. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), yang merupakan taman nasional terbesar di Pulau Sumatera dengan luasan 13.750 km 2 . Sekitar 30 tahun yang lalu, berdasarkan citra satelit Landsat MSS, kawasan hutan dataran rendah di kabupaten ini sempat menghubungkan TNKS dengan dua taman nasional lainnya, yaitu Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di sebelah utara dan Taman Nasional Bukit Dua Belas sebelah timur (Gambar 7). Berdasarkan hal ini dapat diperkirakan bahwa Kabupaten Bungo pernah memiliki tingkat ke anekaragaman hayati yang cukup tinggi. Bahkan saat ini, dengan kondisi tutupan hutan yang semakin menipis dan digantikan oleh ratusan ribu hektar perkebunan karet dan kelapa sawit, Kabupaten Bungo tetap memegang peranan penting sebagai koridor yang menghubungkan ketiga taman nasional di Pulau Sumatera tersebut.
    Tahun publikasi

    2008

    Penulis

    Eka Dinata A; Vincent G

    Bahasa

    Indonesian

    Kata kunci

    agroforestry, classification, forests, land cover, remote sensing

    Geografis

    Indonesia

Publikasi terkait